Deteksi Cepat Cemaran Daging Babi pada Produk Sosis Sapi di Kota Malang dengan Metode Polymerase Chain Reaction (PCR) Menggunakan Primer Gen Leptin
Main Author: | Safitri, KharismaNafia |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2014
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/149798/1/SKRIPSI.pdf http://repository.ub.ac.id/149798/ |
Daftar Isi:
- Indonesia merupakan negara dengan jumlah muslim terbesar di dunia. Berdasarkan sensus penduduk, penganut agama Islam di Indonesia adalah sebesar 89% dari jumlah penduduk yaitu sebanyak 237.6 juta penduduk (BPS, 2013). Salah satu produk olahan daging yang sering dikonsumsi di masyarakat adalah sosis. Selain sosis sapi dan ayam, juga dijumpai beberapa jenis sosis curah tanpa label yang beredar di masyarakat dengan harga yang lebih terjangkau. Tidak adanya informasi yang diberikan pada konsumen tentang produk tersebut membuat beberapa masyarakat sangsi akan aspek keamanan produk sosis curah tersebut terutama berkaitan dengan status kehalalannya. Teknik yang dilakukan untuk mendeteksi adanya kontaminasi babi pada produk pangan yang saat ini sedang berkembang yaitu menggunakan metode PCR. PCR merupakan proses sintesis enzimatis untuk mengamplifikasi nukleotida secara in vitro. Setiap satu siklus PCR terdapat 3 reaksi utama yaitu denaturasi, penempelan primer (annealing), dan polimerisasi (elongasi). Kelebihan utama dari metode ini yaitu dapat menyajikan hasil yang lebih akurat, spesifik dan lebih cepat dibandingkan metode lainnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui ada atau tidaknya sosis sapi di Kota Malang yang terkontaminasi babi serta untuk mengetahui kondisi suhu annealing yang tepat sehingga diperoleh hasil PCR yang sesuai. Hasil dari PCR kemudian dikonfirmasi menggunakan elektroforesis gel agarosa. Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini yaitu metode deskriptif yang diperoleh dari hasil penghitungan basepair dari pita yang terbentuk dalam gambar hasil elektroforesis gel agarosa. Sampel yang digunakan yaitu 6 sosis bermerk yang diperoleh dari supermarket serta 7 sosis curah yang diperoleh dari pasar tradisional dan supermarket di Kota Malang. Hasil yang diperoleh pada penelitian ini menunjukkan bahwa suhu optimum yang digunakan untuk annealing yaitu pada suhu 44oC. Hasil PCR menggunakan primer gen leptin babi pada penelitian ini menunjukkan bahwa gen leptin babi tidak spesifik karena memiliki homologi yang tinggi dengan gen leptin pada sapi sehingga dapat dimungkinkan bahwa pita yang terbentuk pada hasil elektroforesis bukan gen leptin pada babi melainkan gen leptin yang terdapat pada sapi.