Isolasi dan Karakterisasi Enzim Mananase dari Bakteri Mananolitik TP4
Daftar Isi:
- Manan merupakan polisakarida yang banyak ditemukan di alam serta sumber yang murah untuk produksi manosa dan manooligosakarida. Hidrolisis manan dapat dilakukan secara enzimatis. Pemanfaatan enzim pada industri lebih disukai karena dapat mengurangi penggunaan bahan kimia dan ramah lingkungan. Enzim yang dapat dimanfaatkan pada industri pakan maupun pangan salah satunya adalah enzim mananase. Enzim mananase dapat diproduksi dari tanaman ataupun mikroorganisme. Mikroorganisme lebih dipilih karena biaya yang lebih murah, proses produksi cepat dan mudah dimodifikasi. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan isolat tanah penghasil enzim mananase (isolat mananolitik). Tujuan kedua yaitu melakukan pemurnian sederhana untuk meningkatkan aktivitas dan lama penyimpanan enzim. Tujuan ketiga yaitu melakukan karakterisasi enzim hasil pemurnian sederhana. Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif kuantitatif. Tahapan penelitian meliputi isolasi mikroorganisme penghasil enzim, produksi enzim, pemurnian sederhana enzim, dan karakterisasi enzim mananase. Empat isolat mananolitik yang berhasil diperoleh dari penelitian ini yaitu TP4, TP5, P4, dan TP4 S. Isolat TP4 dipilih karena memiliki indeks mananolitik tertinggi yakni 11. Isolat TP4 memiliki morfologi bentuk koloni bulat, bentuk tepi halus, warna koloni putih, dan elevasi cembung. Isolat TP4 merupakan Gram positif dan tidak menghasilkan endospora. Setelah dilakukan elektroforesis dan zimografi, enzim mananase hasil pengendapan garam amonium sulfat fraksi 70% dan dialisis memiliki berat molekul 37,15 kDa. Tingkat kemurnian enzim hasil dialisis 19,33 kali dengan aktivitas optimal pada pH 6, suhu 400C. Kestabilan enzim pada suhu 30-500C dengan pH 6-7. Aktivitas enzim ditingkatkan dengan penambahan ion logam AlCl3, BaCl2, FeSO4 dan dihambat oleh CaCl2, NaCl, MgCl2, EDTA, CuSO4, dan ZnCl2.