Proses Ekstraksi Minyak Atsiri Bunga Mawar dengan Perlakuan Pendahuluan PEF (Pulsed Electric Field) Menggunakan Metode Pelarut Menguap (Kajian Frekuensi PEF(Pulsed Electric Field) dan Waktu Ekstraksi)

Main Author: Pulungsari, FaktaMalyana
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2014
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/149726/1/SKRIPSI.pdf
http://repository.ub.ac.id/149726/
Daftar Isi:
  • Saat ini bunga mawar sering dimanfaatkan bunganya sebagai bunga tabur, bunga potong, atau diambil minyak atsirinya sebagai bahan baku pewangi untuk produk obat-obatan, makanan –minuman, dan kosmetik. Wangi bunga mawar disebabkan karena ada kandungan minyak atsiri didalamnya. Minyak atsiri bunga mawar dapat diperoleh dengan cara metode ekstraksi. Akan tetapi, untuk menunjang proses ekstraksi agar didapatkan hasil yang maksimal, diperlukan juga perlakuan pendahuluan. Perlakuan pendahuluan ini akan mempengaruhi kelancaran proses ekstraksi dan kualitas produk akhir yang dihasilkan. Salah satu perlakuan pendahuluan yang dikembangkan saat ini ialah PEF (Pulsed Electric Field) karena untuk meningkatkan hasil rendemen minyak atsiri bunga mawar. PEF (Pulsed Electric Field) umunya dipahami sebagai metode yang cepat, non-termal, dan sangat efektif untuk ekstraksi senyawa intraseluler. Perlakuan ini melibatkan penggunaan listrik tegangan tinggi dari beberapa mikrodeti kedalam produk pangan yang ditempatkan atau lewat diantara dua elektroda dan insulator dimana ada ruang untuk menerima pulsa atau kejut listrik, dengan penerapan PEF maka kandungan minyak atsiri yang ada dalam bunga mawar dapat diekstrak dengan hasil yang maksimal. Tujuan penelitian ini yaitu mengetahui kombinasi frekuensi PEF (Pulsed electric field) pada perlakuan pendahuluan dan waktu ekstraksi yang tepat untuk menghasilkan minyak atsiri bunga mawar yang berkualitas baik. Penelitian ini menggunakan metode Rancangan Acak Kelompok dengan 2 faktor, yaitu frekuensi PEF (1000 dan 1500 xii Hz) dan waktu ekstraksi (2, 4, 6 jam), masing-masing diulang sebanyak 3 kali sehingga didapatkan total perlakuan sebanyak 18 satuan percobaan. Dari 18 perlakuan tersebut diuji rendemen, uji indeks bias, uji warna. Hasil dari uji tersebut kemudian pemilihan perlakuan terbaik menggunakan Multiple Artibute. Perlakuan terbaik selanjutnya diuji menggunakan GC-MS. Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan frekuensi PEF 1000 Hz dan 1500 Hz berpengaruh nyata (α=5%) terhadap total rendemen, indeks bias dan warna a*, b* dan tidak berbeda nyata terhadap warna L*. Perlakuan waktu ekstraksi (2, 4, dan 6 jam) berpengaruh nyata (α=5%) terhadap total rendemen, indeks bias dan warna L*, a*, b*. Perlakuan terbaik diperoleh dari kombinasi frekuensi PEF 1500 Hz dengan waktu ekstraksi 6 jam. Perlakuan terbaik tersebut menghasilkan rendemen sebesar 0,703%, nilai indeks bias 1,537, warna L 28,400; a 6,867; b 9,567, kandungan phenethyl alcohol 46,41%, pentacosane 25,34%, dodecane 1,83%.