Ekstraksi Antosianin dari Buah Murbei (Morus alba L.) Metode Microwave Assisted Extraction (Kajian Waktu Ekstraksi dan Rasio Bahan Pelarut)
Main Author: | Azmi, AliefaNur |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2014
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/149705/1/lembar_daftar_persejuan_daftar_isi_dkk.pdf http://repository.ub.ac.id/149705/2/skripsi.pdf http://repository.ub.ac.id/149705/3/COVER.pdf http://repository.ub.ac.id/149705/ |
Daftar Isi:
- Terbatasnya kualitas dan sumber pewarna alami menyebabkan penggunaan pewarna sintetis berkembang pesat. Departemen Kesehatan RI (2012) mengungkapkan bahwa penggunaan pewarna sintetis makanan secara berkesinambungan dapat menyebabkan kerusakan pada organ hati, sehingga diperlukan pencarian alternatif pewarna alami seperti antosianin. Antosianin adalah pigmen yang bersifat polar larut dalam air dan memiliki efek baik bagi tubuh. Antosianin banyak terdapat di buah salah satunya yakni buah murbei (Morus alba L.). Kadar antosianin pada buah murbei cukup tinggi berkisar antara 147,68 hingga 2725,46 mg/100gr (Liu et al, 2004). Ekstraksi pada umumnya menggunakan ekstraksi konvensional yang memakan banyak waktu dan tidak efektif. Oleh karena itu, diperlukan teknik ekstraksi yang cepat dan efisien yaitu MAE (Microwave Assisted Extraction). Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan 2 faktor perlakuan yaitu faktor I adalah waktu ekstraksi (40, 60, 80 detik) dan faktor II adalah rasio bahan:pelarut (1:4, 1:5, 1:6). Dari kedua faktor diperoleh 9 kombinasi dan diulang sebanyak 3 kali sehingga diperoleh 27 satuan percobaan. Data hasil pengamatan dianalisis dengan menggunakan analisis sidik ragam atau ANOVA (Analysis of Variance) metode Rancangan Acak Kelompok dilanjutkan dengna uji DMRT (Duncan Multiple Range Test) jika terdapat interaksi antara kedua faktor atau uji lanjut BNT jika tidak terdapat interaksi antara kedua faktor dengan selang kepercayaan 5%. Penentuan perlakuan terbaik dengan menggunakan metode Zeleny (1982). Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan waktu ekstraksi dengan microwave dan rasio bahan:pelarut memberikan pengaruh nyata (α=0,05) terhadap nilai kadar antosianin, aktivitas antioksidan, pH, rendemen, tingkat kecerahan, tingkat kemerahan, tingkat kekuningan ekstrak antosianin buah murbei. Namun tidak terjadi interaksi antara kedua perlakuan tersebut. Perlakuan terbaik diperoleh dari perlakuan waktu ekstraksi selama 80 detik dan rasio bahan:pelarut 1:6 (b/v) dengan kadar antosianin 2434,74 ppm, aktivitas antioksidan IC50 227,8 ppm, pH 3,32, rendemen 32,78%, tingkat kecerahan (L) 18, tingkat kemerahan (a*) 8,7, dan tingkat kekuningan (b*) 15,2. Perbandingan ekstraksi konvensional dengan pelarut menunjukkan ekstraksi dengan MAE menghasilkan nilai yang lebih baik pada semua parameter yang diuji. Hasil uji stabilitas menunjukkan terjadinya penurunan kestabilan antosianin seiring naiknya pH, suhu, dan waktu pemanasan.