Ekstraksi Antosianin dari Buah Murbei (Morus alba L.) Metode Ultrasonic Bath (Kajian Lama Ekstraksi dan Perbandingan Bahan Pelarut)
Main Author: | Winata, EnestyWinnie |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 1900
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/149704/1/COVER-DAFTAR_ISI.pdf http://repository.ub.ac.id/149704/2/PENDAHULUAN-LAMPIRAN.pdf http://repository.ub.ac.id/149704/ |
Daftar Isi:
- Dalam dekade terakhir ini penggunaan zat warna sintetis dalam makanan sangat popular. Melihat efek samping dari pewarna sintetis makanan yang berbahaya, masyarakat mulai beralih menggunakan pewarna alami yang aman dikonsumsi. Salah satu sumber pewarna alami pada bahan pangan dapat diperoleh dari buah murbei. Murbei (Morus alba) banyak dibudidayakan karena daunnya digunakan untuk makanan ulat sutra sehingga buah murbeinya sendiri kurang termanfaatkan. Buah ini memiliki kadar pigmen alami yang cukup tinggi sebesar 1993 mg/100g. Antosianin banyak digunakan pada produk pangan karena memiliki efek positif bagi kesehatan yang berfungsi sebagai antioksidan. Cara memperoleh pigmen antosianin, salah satunya dengan cara ekstraksi. Salah satu metode ekstraksi modern yaitu dengan menggunakan metode ekstraksi ultrasonic bath. Penggunaan ultrasonik dapat menimbulkan efek kavitasi yang dapat memecah dinding sel bahan sehingga kandungan yang ada didalamnya dapat keluar dengan mudah, dan didapatkan hasil ekstrak yang maksimal serta proses ekstraksi yang jauh lebih singkat dibandingkan metode konvensional (maserasi) (Trisnobudi, 2000). Penelitian ini disusun menggunakan Rancangan Acak Kelompok dengan 2 faktor yaitu lama ekstraksi (W) yang terdiri atas 3 level (20, 25, 30 menit) dan rasio bahan:pelarut (R) yang terdiri atas 3 level (1:5 , 1:6, 1:7 b/v). Masing-masing perlakuan diulang sebanyak 3 kali sehingga diperoleh 27 satuan percobaan. Data hasil pengamatan dianalisis dengan menggunakan analisis sidik ragam atau ANOVA (Analysis of Variance) dilanjutkan dengan uji DMRT (Duncan Multiple Range Test) jika terdapat interaksi antara kedua faktor atau atau uji lanjut BNT dengan selang kepercayaan 5%. Penentuan perlakuan terbaik dengan menggunakan metode multiple attribute (Zeleny,1982). Hasil penelitian menujukkan perlakuan dengan ultrasonic bath memberikan pengaruh nyata (α=0,05) terhadap semua parameter. Namun tidak terjadi interaksi antara kedua perlakuan tersebut. Perlakuan terbaik diperoleh dari perlakuan waktu ekstraksi selama 30 menit dan rasio bahan:pelarut 1:7 (b/v), dengan kadar antosianin 3344,62 ppm, aktivitas antioksidan IC50 219,27 ppm, pH 3,21, rendemen 45,26 %, tingkat kecerahan (L) 17,5, tingkat kemerahan (a*) 7, tingkat kekuningan (b*) 9. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ekstraksi dengan ultrasonic bath menghasilkan nilai yang jauh lebih baik pada semua parameter yang diuji. Hasil uji stabilitas menunjukkan terjadinya penurunan kestabilan antosianin seiring naiknya pH, suhu, dan waktu pemanasan.