Analisa Kelayakan Teknis dan Finansial Usaha Tani Tebu (Studi Kasus di Usaha Tani Milik M. AR. Nasrulloh, Kec. Prambon, Kab. Sidoarjo)
Main Author: | Nasrulloh, MAbdulRozaq |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed |
Terbitan: |
, 2014
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/149693/ |
Daftar Isi:
- Tanaman tebu (Saccarum officinaeum L) adalah salah satu anggota familia rumput-rumputan (Graminae) yang merupakan tanaman asli tropika basah, namun masih dapat tumbuh dan berkembang di daerah subtropika. Usaha budidaya tebu di Indonesia dilakukan pada lahan berpengairan dan tadah hujan serta pada lahan kering/tegalan dengan rasio 65% pada lahan tegalan dan 35% pada lahan sawah. Sampai saat ini daerah wilayah pengembangan tebu masih terfokus di Pulau Jawa yang diusahakan di lahan sawah dan tegalan. Sedangkan usaha tani tebu pada lahan tegalan pengembangannya diarahkan ke luar Jawa seperti Sumatra dan Sulawesi. Pada teknik produktifitas tebu terdapat berbagai macam sistem pengolahan yakni tanaman baru / Plant Cane (PC), Rawat Ratoon 1 (RT 1), Rawat Ratoon (RT 2) dan Rawat Ratoon 3 (RT 3). Sistem pengolahan PC merupakan sistem produksi tebu yang merupakan menanam tebu baru pada lahan, sedangkan sistem produksi tebu dengan cara ratoon merupakan memberdayakan tunas yang setelah tanaman baru pada musim selanjutnya. Sistem Ratoon ini rata-rata digunakan hanya sampai 3 kali musim saja, setelah itu harus dibongkar dan diganti dengan tanaman baru, karena produktivitasnya sudah menurun baik dari segi bobot maupun rendemennya sehingga dapat merugikan para pelaku usaha tani tebu. Pemerintah membuat program baru yakni program PTR SUS (Petani Tebu Rakyat Khusus). Program ini akan memberikan jaminan kredit sepenuhnya kepada petani tebu untuk mengembangkan usahanya. Kredit yang di berikan bukan hanya terbatas pada biaya garap saja, tetapi biaya sewa lahan juga akan diberikan besarnya maksimal Rp. 10.000.000,-. sedangkan untuk biaya garap tergantung keperluan sesuai dengan plafon yang ditentukan. Tetapi program ini juga memiliki persyaratan tertentu yang harus ditaati oleh petani tebu yang akan mengambil program ini. Persyaratan utamanya adalah lahan yang akan diajukan hanyalah untuk tanaman pertama atau PC (plant cane) dan keprasan pertama atau ratoon 1,pupuk yang digunakan harus pupuk berimbang dan kompos dengan minimal pemupukan 3 ton/ha. Penelitian ini dilaksanakan di usaha tani tebu milik M. ABDUL ROZAQ NASRULLOH, Usaha ini dirintis oleh bapak Much. Su’udi dan yang bermitra dengan Pabrik Gula (PG) Toelangan Kabupaten Sidoarjo. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juli 2011 sampai bulan Desember 2011. Penelitian ini hanya membahas analisa usaha tani tebu yang ikut dalam program petani tebu rakyat khusus (PTR SUS) pada tanaman plant cane (PC) dan ratoon cane 1. Aspek finansial dibatasi pada perhitungan dengan kriteria penilaian investasi menggunakan metode harga pokok produk (HPP), Net Benefit per Cost (Net B/C), dan Payback Period (PP).