Pengukuran Risiko Rantai Pasok Produk Beras Organik Menggunakan Fuzzy Failure Mode Effect Analysis Di Mutos Seloliman Kecamatan Trawas Kabupaten Mojokerto
Main Author: | R, DeviUriantyM |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2014
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/149681/1/Laporan_Skripsi_Devi_Urianty_MR_105100707111001.pdf http://repository.ub.ac.id/149681/ |
Daftar Isi:
- Beras organik adalah produk yang telah disertifikasi oleh sebuah badan independen yang telah ditanam dan diproses sesuai aturan standar organik. Produk pertanian sulit untuk ditangani dan berpengaruh terhadap manajemen rantai pasoknya, dikarenakan beberapa sumber ketidakpastian dan hubungan yang kompleks antara pelaku dalam rantai pasok tersebut dan dapat menyebabkan beberapa risiko yang perlu ditangani. MUTOS yang berada di Desa Seloliman Kecamatan Trawas Kabupaten Mojokerto merupakan lembaga yang memiliki unit usaha pertanian beras organik. Tujuan dari penelitian ini adalah menjelasan kondisi rantai pasok untuk produk beras organik MUTOS Seloliman dan menentukan urutan risiko rantai pasok produk beras organik pada pihak MUTOS. Pengukuran risiko yang dilakukan menggunakan metode fuzzy FMEA yang kemudian didapatkan tingkat prioritas risiko pada MUTOS. Produk beras organik yang dihasilkan MUTOS telah memiliki sertifikat organik dari badan sertifikasi LeSOS. Struktur rantai pasok yang dimiliki MUTOS terdiri dari petani sebagai supplier, MUTOS sebagai manufaktur, distributor, dan retailer, yang disebut sebagai anggota primer yaitu pihak yang terlibat secara langsung. Anggota sekunder dalam rantai pasok beras organik ini adalah penyedia barang sampingan/tidak berhubungan langsung dengan produksi, yaitu menyediakan pupuk, pestisida organik serta bahan pengemas. Rantai pasok produk beras organik ini menggunakan tipe jaringan distribusi retail storage with package carrier delivery. Urutan prioritas risiko rantai pasok beras organik pada MUTOS berdasarkan hasil penelitian dari yang teratas hingga terbawah adalah risiko komoditas mengalami pengembalian produk, mengalami kerusakan ataupun penurunan kualitas, mengalami kontaminasi selama proses pengolahan, mengalami kehabisan persediaan, memiliki produk pesaing, mengalami ketidaksesuaian kualitas dengan standar, mengandung cemaran bahan kimia, pasokan mengalami keterlambatan, komoditas mengalami keterlambatan atau penundaan pengolahan, mengalami kerusakan selama proses produksi, peralatan mengalami gangguan kerusakan selama proses pengolahan, komoditas mengalami perubahan jumlah permintaan, mengalami kerusakan selama penyimpanan, dan mengalami penurunan hasil produksi. Potensi risiko adanya pengembalian produk menjadi prioritas utama risiko yang harus ditangani oleh MUTOS terlebih dahulu. Disarankan untuk menyempurnakan hasil penelitian dalam penilaian faktor kegagalan yang ada dengan jumlah pakar yang lebih banyak dan memiliki tingkat kepakaran yang sesuai dengan kondisi rantai pasok produk beras organik MUTOS. Untuk penelitian selanjutnya dapat diperdalam dengan dilakukannya identifikasi tindakan pencegahan dan penentuan prioritas tindakan pencegahan.