Daftar Isi:
  • Ampas tebu (Bagasse) adalah salah satu sumber lignoselulosa untuk pembuatan bioetanol. Penggunaan ampas tebu (bagasse) sebagai bahan bakar pada boiler adalah sangat umum digunakan pada pabrik-pabrik gula yang berbahan baku tebu. Pada proses hidrolisis selulosa dalam penelitian ini menggunakan enzim selulosa dari mikrofungi Trichoderma reesai dan Aspergillus niger. Perlakuan tersebut diharapkan dapat memperoleh kondisi optimum untuk proses hidrolisis enzimatik ampas tebu. Maka penelitian ini didapatkan glukosa yang dapat dimanfaatkan untuk proses fermentasi. Tujuan dari penelitian ini adalah Mengetahui pemanfaatan enzim selulase dari mikrofungi Trichoderma ressei dan Aspergillus niger pada tahapan hidrolisis untuk pembuatan bioetanol dan Mengetahui pengaruh perbandingan volume enzim selulase dari mikrofungi Trichoderma ressei dan Aspergillus niger serta waktu hidrolisis terhadap glukosa yang dihasilkan dari proses hidrolisis enzimatik. Dalam penelitian ini hidrolisis dilakukan secara enzimatik dengan memanfaatkan enzim selulase dari mikrofungi Trichoderma reseei dan Aspergillus niger. Proses hidrolisis dilakukan dengan memvariasikan perbandingan dari kedua enzim selulase serta pengamatan terhadap waktu hidrolisis. Variasi perbandingan volume enzim selulase antara A.niger : T.reesei yaitu 1:0, 0:1, 1:1, 1:2, 2:1. Sedangkan untuk waktu pengambilan sampel dilakukan pada jam ke- 6, 12, 18, 24, 30, 36, 42, serta pada jam ke 48. Pada penelitian ini dilakukan 3 kali pengulangan, sehingga didapatkan 120 sempel dari total pengujian glukosa. Pada hasil penelitian ini, perlakuan dengan hasil terbaik dengan perbandingan 0 T.reesei : 1 A.niger dengan waktu hidolisis selama 12 jam yang menghasilkan glukosa sebesar 47.213 %.