Ekstraksi Antosianin dari Bunga Mawar Merah (Rosa damascene Mill) sortiran metode Microwave Assisted Extraction (Kajian Rasio Bahan:Pelarut dan Lama Ekstraksi)
Daftar Isi:
- Bunga mawar merah (Rosa damascene Mill) merupakan bunga yang banyak diminati oleh masyarakat karena warna dan penampilannya yang bagus. Namun, bunga mawar yang disimpan atau dipajang terlalu lama sekitar 3 atau 4 hari akan menjadi layu dan jatuh harga jualnya. Bunga mawar ini biasanya disebut sebagai bunga mawar sortiran. Bunga mawar sortiran ini bisa dijadikan salah satu alternatif untuk pewarna alami karena adanya kandungan pigmen antosianin. Antosianin banyak digunakan sebagai pewarna alami untuk berbagai macam makanan dan minuman. Ekstraksi konvensional untuk mengambil senyawa antosianin umumnya memakan waktu lama dan melibatkan proses termal yang dapat merusak antosianin. Untuk itu diperlukan teknik ekstraksi yang lebih efisien dalam mengekstrak antosianin, salah satunya dengan MAE (Microwave Assisted Extraction). MAE merupakan ekstraksi yang memanfaatkan energi dari gelombang mikro dalam bentuk radiasi non-ionisasi elektromagnetik. Kelebihan MAE yaitu mampu mengekstrak berbagai senyawa termasuk senyawa yang labil terhadap panas. Penelitian ini disusun menggunakan Rancangan Acak Kelompok dengan 2 faktor yaitu rasio bahan:pelarut (R) yang terdiri atas 3 level (1:10 , 1:20, 1:30 b/v) dan lama ekstraksi (L) yang terdiri atas 3 level (3, 5, 7 menit). Masing-masing perlakuan diulang sebanyak 3 kali sehingga diperoleh 27 satuan percobaan. Data hasil pengamatan dianalisis dengan menggunakan analisis sidik ragam atau ANOVA (Analysis of Variance) dilanjutkan dengan uji BNT atau uji lanjut DMRT dengan selang kepercayaan 5%. Penentuan perlakuan terbaik dengan menggunakan metode Zeleny. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan rasio bahan:pelarut (b/v) dan lama ekstraksi dengan microwave memberikan pengaruh nyata (α=0,05) terhadap kadar antosianin, aktivitas antioksidan, nilai pH, rendemen, tingkat kecerahan (L), tingkat kemerahan (a), dan tingkat kekuningan (b), namun tidak terjadi interaksi antara kedua perlakuan tersebut. Perlakuan terbaik diperoleh dari perlakuan rasio bahan:pelarut 1:20 (b/v) dan lama ekstraksi 5 menit, dengan kadar antosianin 4627,46 ppm, aktivitas antioksidan 79,22%, nilai pH 2,72, rendemen 24,51%, tingkat kecerahan (L) 19,8, tingkat kemerahan (a) 7,8 , dan tingkat kekuningan (b) 7,1. Perbandingan dengan ekstraksi konvensional menunjukkan ekstraksi dengan MAE menghasilkan nilai yang lebih baik pada semua parameter yang diuji. Hasil uji stabilitas pada ekstrak antosianin menunjukkan terjadinya penurunan kestabilan antosianin seiring dengan naiknya pH, suhu dan lama pemanasan. Ekstrak antosianin stabil pada pH 1-2 dan stabil pada suhu 70 0C.