Daftar Isi:
  • Kebutuhan pemanis di Indonesia semakin meningkat, seiring dengan peningkatan produksi pangan dunia sebagai penambah cita rasa pada produknya. Saat ini, pemenuhan kebutuhan pemanis di masyarakat terbagi atas dua macam, yaitu pemanis alami, dan pemanis buatan. Namun, pemanis ini masih memiliki kelemahan, yaitu memiliki nilai kalori tinggi yang dapat menyebabkan kegemukan, diabetes, bersifat karsinogenik yang dapat menyebabkan kanker apabila dikonsumsi secara berlebihan dalam jangka waktu yang lama. Sehingga diperlukan alternatif pemanis alami dan pemanis buatan. Salah satu alternatif pemanis alami tersebut adalah pemanis dari daun stevia (stevia rebaudiana Bertoni M). Daun stevia merupakan tanaman pemanis yang mengandung kalori rendah, memiliki tingkat kemanisan 200 hingga 300 kali gula sukrosa, dan tidak mempunyai efek teratogenik, mutagenik, atau karsinogenik. Pemanis ini dapat diperoleh melalui metode ekstraksi menggunakan pelarut polar. Pada penelitian ini metode ekstraksi yang digunakan yaitu ekstraksi dengan bantuan gelombang mikro (microwave assisted extraction) dan konsentrasi pelarut etanol. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui pengaruh lama ekstraksi dan konsentrasi pelarut etanol terhadap sifat fisik-kimia dari ekstrak daun stevia yang dihasilkan. Metode penelitian yang digunakan yaitu eksperimental deskriptif dengan variasi konsentrasi etanol, yaitu 80% dan 90%, serta lama waktu ekstraksi microwave yaitu 30, 60, 90, 120, dan 150 detik. Hasil pengujian menghasilkan sifat fisik terbaik, yaitu viskositas 4.5 cP, total padatan terlarut 15.7%, kadar air 95.120%, dan rendemen 37,50%. Sedangkan sifat kimia terbaik, yaitu kadar gula total 13.33% dan kadar gula reduksi 0.986%. Hal ini membuktikan bahwa metode ekstraksi dengan gelombang mikro (microwave assisted extraction) efektif dalam membantu proses ekstraksi daun stevia (stevia rebaudiana Bertoni M).