Pengaruh Antioksidan Jelly Drink Kulit Buah Naga Merah Dan Rosella Terhadap Kadar Sgot Dan Sgpt Darah Tikus Wistar Jantan Yang Diinduksi Minyak Jelantah

Main Author: Nurhasanah, Nirmala
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2014
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/149580/1/Skripsi_Nirmala_Nurhasanah_%28105100113111002%29.pdf
http://repository.ub.ac.id/149580/
Daftar Isi:
  • Konsumsi minyak goreng nasional sebesar 3,2 juta ton dan sebanyak 63% adalah minyak curah. Dengan meningkatnya produksi dan konsumsi minyak goreng, ketersediaan minyak jelantah semakin melimpah. Tingginya radikal bebas pada minyak jelantah akan menyebabkan oksidasi sehingga memicu kerusakan jaringan dan sel pada organ hati, sehingga enzim transaminase yaitu enzim SGPT (Serum Glutamat Piruvat Transaminase) dan SGOT (Serum Glutamat Oksaloasetat Transaminase) yang ada pada organ hati akan keluar dan masuk ke peredaran darah, sehingga dengan pemeriksaan biokimia pada serum akan timbul kenaikan SGOT dan SGPT yang tinggi. Antioksidan merupakan zat yang dapat menetralkan radikal bebas dengan cara menyumbangkan satu atom hidrogen dari gugus OH kepada lipid peroksida yang bersifat radikal sehingga menjadi radikal bebas yang kurang reaktif dan tidak merusak sehingga enzim SGPT dan SGOT tidak keluar dalam peredaran darah. Salah satu sumber antioksidan alami yaitu kulit buah naga merah dan rosella. Berdasarkan latar belakang di atas, diperlukan suatu produk fungsional yang dapat berfungsi sebagai antioksidan alami sehingga dapat menurunkan kadar SGPT dan SGOT dalam darah. Jelly drink kulit buah naga merah dan rosella dipilih sebagai minuman fungsional yang tidak hanya berfungsi sebagai penunda lapar, tapi juga sebagai antioksidan alami Formulasi terbaik dari Jelly Drink Kulit Buah Naga Merah dan Rosella serta penambahan bahan pengental dan gula stevia yang merupakan gula rendah kalori selanjutnya akan diuji secara in vivo untuk mengetahui pengaruhnya terhadap kadar SGOT dan SGPT tikus wistar jantan yang diinduksi minyak jelantah. Penelitian ini dilakukan melalui 2 tahap. Tahap I menentukan formulasi terbaik jelly drink kulit buah naga merah dan rosella menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) terdiri dari 2 faktor, Faktor I = Formulasi Sari Kulit Buah Naga dan Rosella dan faktor II = penambahan karagenan : glukomanan. Masing- masing diulang sebanyak 3 kali sehingga didapat 18 satuan percobaan. Tahapan II yaitu pengujian secara in vivo pengaruh jelly drink kulit buah naga dan rosella terhadap kadar kadar SGOT dan SGPT dengan desain penelitian Pre and Post Test with Control Group dan pemilihan objek penelitian untuk pengelompokan dan pemberian perlakuan menggunakan rancangan tersarang (Nested design) dengan 2 faktor. Pemilihan perlakuan terbaik menggunakan metode Zeleny. Analisa keragaman diuji dengan ANOVA, beda nyata antar perlakuan dilanjutkan dengan uji DMRT atau BNT 5%. Hasil penelitian yang telah dilakukan jelly drink kulit buah naga dan rosella dengan nilai IC50 sebesar 196,26, total antosianin sebesar 68,076 dari penentuan perlakuan terbaik Metode Zeleny juga memberikan nilai yang paling rendah sebesar 0,035. Selain itu, penelitian secara in vivo menunjukkan bahwa perlakuan jelly drink kulit buah naga dan rosella memberikan pengaruh nyata (α=0,05) terhadap penurunan kadar SGOT dan SGPT tikus wistar jantan. Hasil SGOT dan SGPT paling besar diberikan oleh pengaruh perlakuan pemberian jelly drink dosis 2 (7,2ml/200g BB). Penurunan kadar SGOT selama 2 minggu pemberian jelly drink sebesar 24,99% dan kadar SGPT 32,74 %.