Pre Treatment Pembuatan Crude Palm Oil (CPO) dengan Penyemprotan Larutan Kalsium Propionat dan Kalium Sorbat pada Pasca Panen Kelapa Sawit (Elais guineensis Jacq)
Main Author: | Maulana, AchmadFajar |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2014
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/149568/1/3._DAFTAR_PUSTAKA.pdf http://repository.ub.ac.id/149568/2/4._LAMPIRAN.pdf http://repository.ub.ac.id/149568/3/1._COVER%2C_LEMBAR_DAN_DAFTAR.pdf http://repository.ub.ac.id/149568/4/2._BAB_I_%2C_II%2C_III%2C_IV%2C_dan_V.pdf http://repository.ub.ac.id/149568/ |
Daftar Isi:
- Crude palm oil atau CPO merupakan minyak kasar yang dihasilkan dari buah kelapa sawit (Elaeis guineensis Jacq). Dari buah kelapa sawit tersebut akan diolah dan diproses menjadi CPO. Pada pengolahan kelapa sawit menjadi CPO, diperlukan pengontrolan yang berkala agar kadar asam lemak bebas (ALB) yang dihasilkan tidak terlalu tinggi. Karena jika kadar ALB terlalu tinggi maka akan mempengaruhi mutu CPO. Kadar ALB inilah yang menjadi faktor penting dalam menentukan kualitas CPO. Beberapa faktor lain yang termasuk adalah kadar air, kadar kotoran, rendemen dan berat jenis. Untuk menurunkan kadar ALB, diperlukan treatment khusus yang diberikan ke buah kelapa sawit. Penggunaan Kalsium Propionat dan Kalium Sorbat dipercaya berfungsi sebagai penyanggah potensi kenaikan kadar ALB. Kalsium propionat berfungsi sebagai pelindung dari dinding sel serta antibakteri sedangkan kalium sorbat berfungsi sebagai anti-kapang sehingga menghambat pertumbuhan kapang yang dapat memicu terjadinya proses hidrolisis yang dapat meningkatkan kadar ALB. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh konsentrasi Kalsium Propionat dan Kalium Sorbat terhadap mutu CPO. Penelitian ini menggunakan metode RAK (rancangan acak kelompok) dengan 2 faktor, yaitu proporsi antara konsentrasi Kalsium Propionat (1000 ppm; 3000 ppm; 5000 ppm) dan Kalium Sorbat (1000 ppm; 2000 ppm; 3000 ppm) dengan 3 kali ulangan sehingga total perlakuan sebanyak 27. Data dianalisis dengan menggunakan metode analisis ragam (Analysis of variant atau ANOVA) dilanjutkan dengan uji lanjut BNT selang kepercayaan 5 %. Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa larutan Kalsium Propionat dan Kalium Sorbat berpengaruh nyata (α=0,05) terhadap ALB sedangkan pada kadar air, berat jenis, dan rendemen kedua larutan tersebut tidak berpengaruh nyata (α=0,05). Untuk kadar kotoran hanya Kalsium Propionat yang berpengaruh nyata (α=0,05) sedangkan Kalium Sorbat tidak. Data hasil peneltian menunjukkan bahwa semakin banyak larutan disemprotkan maka semakin rendah ALB yang dihasilkan karena terhambatnya reaksi hidrolisa pada buah kelapa sawit. Secara berturut ALB setelah disemprot dengan Kalsium Propionat 1000, 3000, dan 5000 ppm adalah 1,423%; 1,278%; 1,087% dengan kontrol 1,734%. Sedangkan ALB setelah disemprot dengan Kalium Sorbat 1000, 2000, dan 3000 ppm secara berturut adalah 1,354%; 1,259%; 1,174% dengan kontrol 1,734%. Penambahan larutan Kalsium Propionat juga berdampak pada tekstur buah kelapa sawit yang semakin keras sehingga proses penuaan sedikit tertunda dan buah terlihat segar.