Efek Antihipertensi Mie Berbasis Umbi-umbian Lokal Inferiror yang Diuji Secara In vivo
Main Author: | Kurniawati, IrmaTri |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2014
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/149560/1/SKRIPSI_IRMA_TRI_KURNIAWATI_%28105100107111011%29.pdf http://repository.ub.ac.id/149560/ |
Daftar Isi:
- Hipertensi atau tekanan darah tinggi adalah kondisi medis dimana terjadi peningkatan tekanan darah secara kronis. Badan Kesehatan Dunia (WHO) memperkirakan pada 2025 mendatang, sekitar 29% warga dunia terkena hipertensi. Selama ini masyarakat menggunakan terapi farmakologi dengan mengkonsumsi obat-obatan penghambat ACE (Angiotensin Converting Enzyme) yang mahal dan memberikan efek samping. Umbi-umbian yang diketahui memiliki kandungan senyawa antihipertensi alami yaitu protein dioscorin dan fenol, yang memiliki peranan sebagai antioksidan untuk mengurangi radikal bebas. Hal ini menjadikan peluang olahan mie berbasis umbi-umbian dapat dikembangkan menjadi pangan fungsional yang dapat membantu penurunan tekanan darah. Tujuan dilakukan penelitian ini adalah melihat pengaruh pemberian mie berbasis umbi-umbian lokal inferior terhadap tekanan darah hewan coba pada kondisi hipertensi dan mengetahui kemampuan penurunan tekanan darah terbaik mie dari jenis umbi yang berbeda pada kondisi hipertensi setelah diberikan ke hewan coba. Penelitian menggunakan Rancangan Tersarang (Nested Design) yang disusun dalam 2 faktor, yaitu faktor I adalah jumlah kelompok tikus meliputi kelompok tikus kontrol negatif pakan standar (H1), kelompok tikus kontrol positif pakan standar (H2), kelompok tikus hipertensi dengan pakan mie terigu (H3), kelompok tikus hipertensi dengan pakan mie kering gembili (H4), kelompok tikus hipertensi dengan pakan mie instan gadung (H5), kelompok tikus hipertensi dengan pakan mie kering ubi kelapa (H6), kelompok tikus hipertensi dengan pakan mie instan garut (H7), dan kelompok tikus hipertensi dengan pakan mie instan kimpul (H8). Faktor II meliputi waktu penurunan tekanan darah minggu 0 (t0), minggu 1 (t1), minggu 2 (t2), minggu 3 ( t3), minggu 4 (t), dan minggu 5 ( t5) dengan 5 kali pengulangan. Data hasil pengamatan dianalisa dengan menggunakan ANOVA (Analysis of Varian) dengan program Microsoft Excel kemudian dilanjutkan dengan uji beda nyata (BNT) atau DMRT (Duncan’s Multiple Range Test) dengan selang kepercayaan 1%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan pemberian pakan mie berbasis umbi-umbian lokal inferior memberikan pengaruh nyata (α=0,01) terhadap penurunan tekanan darah sistolik secara in vivo. Jenis mie terbaik dalam membantu penurunan tekanan darah didapatkan pada mie instan gadung proporsi tepung dan gluten 80:20 dan mie kering ubi kelapa proporsi 90:10. Penurunan tekanan darah pada uji in vivo sebesar 53,92% untuk perlakuan pakan mie instan gadung, serta 51,16% untuk perlakuan pakan mie kering ubi kelapa. Tekanan darah akhir hewan coba yang diberi pakan mie instan gadung mampu mencapai 90,6 mmHg, sedangkan pada kelompok hewan coba yang diberi pakan mie kering ubi kelapa tekanan darah akhir mencapai 97 mmHg. Kesimpulan dari penelitian ini bahwa pemberian mie berbasis umbi-umbian lokal inferior mampu membantu menurunkan tekanan darah. Jenis mie instan gadung dan mie kering ubi kelapa mampu membantu menurunkan tekanan darah hingga mencapai tekanan darah normal, sehingga diharapkan dapat menjadi pangan fungsional yang memiliki khasiat menurunkan tekanan darah pada kondisi hipertensi.