Pengukuran Overall Equipment Effectiveness (Oee) Sebagai Dasar Pengambilan Kebijakan Maintenace (Studi Kasus Pada Pt Eka Timur Raya, Purwodadi-Pasuruan
Main Author: | Hasanah, Lutfiyatul |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2014
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/149554/1/BODY.pdf http://repository.ub.ac.id/149554/2/Cover.pdf http://repository.ub.ac.id/149554/3/Front.pdf http://repository.ub.ac.id/149554/ |
Daftar Isi:
- PT Eka Timur Raya merupakan salah satu perusahaan yang bergerak dalam pengalengan jamur champignon dengan tujuan ekspor. Titik kritis dalam proses produksi di PT Eka Timur Raya adalah keberhasilan pada proses seaming (penutupan). Permasalahan yang sering terjadi adalah kegagalan proses seaming pada produk dengan kemasan 4 Oz yang dilakukan di line can 1 dan line can 2. Oleh karena itu diperlukan pengukuran effektivitas mesin di line can 1 dan line can 2 dan meningkatkannya, karena umur peralatan yang digunakan semakin lama akan semakin bertambah sedangkan kinerja mesin tersebut semakin menurun. Tujuan dari penelitian ini yaitu mengetahui nilai efektivitas mesin pada line can 1 dan line can 2 yang di PT Eka Timur Raya dengan menggunakan alat ukur Overall Equipment Effectiveness (OEE) dan mengetahui hal-hal yang menjadi penyebab dasar kegagalan mesin yang memiliki nilai effektivitas terendah dengan menggunakan Fault Tree Analysis (FTA). Berdasarkan hasil penelitian, pencapaian nilai OEE di PT Eka Timur Raya menunjukkan bahwa nilai efektivitas mesin pada line can 1 dengan menggunakan OEE berada di atas standar world class (85%) selama periode pengukuran (November - Oktober) kecuali bulan April (auto filler sebesar 82,90%, exhauster 83,20%, seamer 81,65%). Nilai effektivitas mesin di line can 2 berada di bawah standar world class pada bulan April (auto filler sebesar 84,02%, exhauster 84,43%, seamer 82,88%), Mei (auto filler sebesar 82,65 exhauster 82,85%, seamer 81,12%),Oktober (auto filler sebesar 84,35%, exhauster 84,56%, seamer 83,60%). Pada kedua line pencapaian nilai OEE mesin seamer adalah yang terendah selama periode pengukuran. FTA dalam penelitian ini menunjukan kejadian puncak adalah gangguan seamer. Terdapat 18 kejadian dasar yang menjadi penyebab rendahnya effektivitas mesin seamer yaitu kesalahan setting 1st operation seaming roll, kerusakan 1st operation seaming roll, kesalahan setting 2nd operation seaming roll, kerusakan 2nd operation seaming roll, kesalahan setting seaming chuck, kerusakan seaming chuck, kesalahan setting seaming lifter, kerusakan seaming lifter, gangguan transfer lid, gangguan kaleng macet, steam drop,gangguan konveyor, kerusakan rantai, kerusakan transport chain, kesalahan setting agitator, kerusakan agitator, kesalahan setting lifting, kerusakan lifting.