Pengaruh Suhu Pengeringan dan Penambahan Susu Sapi Murni Cair Terhadap Kualitas Tepung Lidah Buaya (Aloe Powder)
Daftar Isi:
- Potensi lidah buaya di Indonesia sangat besar. Namun pengolahan lidah buaya di Indonesia masih sangat minim. Sehingga hasil lidah buaya yang melimpah tidak diimbangi dengan pengolahan yang baik. Padahal lidah buaya memiliki nilai gizi yang tinggi begitu pula dengan susu cair. Tetapi untuk pemanfaatan tanaman lidah buaya masih kurang variatif. Sehingga perlu adanya pandangan baru dibidang pangan. Tujuan penelitian ini adalah untuk untuk mengetahui pengaruh suhu pengeringan dan penambahan susu sapi murni cair terhadap beberapan kandungan terutama (protein dan lemak) pada tepung lidah buaya. Metode dalam penelitian ini menggunakan Rancangan percobaan yang digunakan adalah metode faktorial-RAL (Rancangan Acak Lengkap). Di dalam penelitian ini setiap kombinasi perlakuan percobaan diulang sebanyak tiga kali ulangan. Faktor pertama adalah suhu (T) meliputi T1= 60oC, T2= 70oC, T3=80oC. Faktor kedua adalah susu bubuk (S) meliputi S1= 0% dari massa bahan, S2= 10% dari massa bahan, S3= 15% dari massa bahan. Kemudian akan dianalisa kandungan rendemen, kadai air, protein, lemak dan organoleptik. Hasil penelitian tersebut dapat dilihat hasil rendemen tertinggi terdapat pada penambahan susu sapi murni sebesar 15% dan semakin sedikit penambahan susu sapi murni maka rendemen yang dihasilkan juga semakin sedikit. Rendemen tertinggi berada pada suhu 600C yaitu 11,5%, protein terbesar yang didapat berada pada suhu 700C dan penambahan susu sapi murni sebanyak 15% yaitu sebesar (6,83%), kadar lemak tertinggi dari serbuk lidah buaya susu pada suhu 700C dengan penambahan susu sapi murni 15% sebesar 4,87%, kadar air tertinggi terdapat pada penggunaan suhu 600C dengan penanbahan susu sapi murni 15% sedangkan kadar air terendah terdapat pada penggunaan suhu 800C dengan penambahan susu sapi murni 10%, penilaian warna tertinggi ada pada penggunaan suhu 800C dengan penambahan susu sapi murni 15% yaitu sebesar 3,35 , penilaian warna tertinggi ada pada penggunaan suhu 700C dengan penambahan susu sapi murni 10% yaitu sebesar 3,2 , penilaian warna tertinggi ada pada penggunaan suhu 800C dengan penambahan susu sapi murni 0% yaitu sebesar 3,58.