Pengaruh Kerapatan Tanaman Eceng Gondok (Eichornia Crassipes) Terhadap Penurunan Logam Chromium Pada Limbah Cair Penyamakan Kulit Dengan Metode Fitoremediasi
Daftar Isi:
- Limbah Industri penyamakan kulit merupakan salah satu contoh limbah yang berbahaya karena menghasilkan limbah berupa padatan maupun cairan yang keduanya menimbulkan dampak pencemaran bagi lingkungan. Industri penyamakan kulit sebagian besar menggunakan proses chrome tanning yang menghasilkan limbah cair yang mengandung chromium. Logam berat tidak dapat didegradasi, sehingga untuk melakukan remediasi area yang tercemar oleh logam berat dilakukan secara fisik, kimawi ataupun biologis namun metode tersebut mahal, tidak efektif dan berdampak negatif bagi lingkungan. Oleh karena itu, perlu dilakukan tindakan pemulihan (remediasi) yang mudah, murah dan efisien agar lahan yang tercemar logam berat dapat digunakan kembali untuk berbagai kegiatan dengan aman. Salah satu metode remediasi yang dapat digunakan adalah fitoremediasi dengan tanaman. Salah satu tanaman yang berpotensi menjadi fitoremediator logam berat dalam pengolahan limbah adalah eceng gondok (Eichornia Crassipes). Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui kemampuan fitoremediasi tanaman eceng gondok (Eichornia Crassipes) untuk menurunkan kandungan logam Chromium pada limbah cair industri penyamakan kulit dan mengetahui pengaruh kerapatan tanaman eceng gondok (Eichornia Crassipes) dalam menurunkan kandungan logam Chromium pada limbah cair industri penyamakan kulit. Rancangan penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap dengan tiga kali ulangan. Pengamatan dilakukan pada hari ke-7, hari ke-14, hari ke-21 dan hari ke-28. Parameter yang diamati adalah nilai Chromium, nilai oksigen terlarut (DO), nilai derajat keasaman (pH) dan nilai suhu. Data yang telah diperoleh kemudian dianalisis ragam menggunakan metode Oneway dengan tabel ANOVA dan nilai signifikansi kurang dari alpha (0.05) untuk mengetahui perbedaan nyata antar perlakuan dan uji lanjutan dengan uji beda nyata terkecil (BNT) untuk mengetahui pengaruh perlakuan yang berbeda. Data hasil penelitian menunjukan bahwa kerapatan tanaman eceng gondok (Eichornia Crassipes) dalam proses fitoremediasi pada limbah cair penyamakan kulit dapat menurunkan nilai chromium menjadi 0,48 mg/L pada hari ke 28 dengan kerapatan tanaman 6 individu/0,048 m2, 0,51 mg/L dengan kerapatan tanaman 4 individu/0,048 m2, dan 0,57 mg/L dengan kerapatan tanaman 2 individu/0,048 m2. Selain itu dapat menurunkan nilai pH pada hari ke-28 hingga 7.06 dengan kerapatan tanaman 6 individu/0.048 m2. Sedangkan nilai DO (oksigen terlarut) dapat naik pada hari ke-14 sebesar 4.41 mg/L dengan kerapatan tanaman 6 individu/0.048 m2. Nilai suhu turun menjadi 26.30 0C pada kerapatan tanaman 6 individu/0.048 m2.