Analisis Kepuasan Pelanggan Produk Sari Alang – Alang Pesona Dengan Menggunakan Metode Quality Function Deployment (Qfd) (Studi Kasus Pada Ukm R. Rovit Kota Wisata Batu)
Main Author: | Lutvianto, Novan |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2014
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/149480/1/Skripsi_Novan_Lutvianto.pdf http://repository.ub.ac.id/149480/ |
Daftar Isi:
- Usaha mempertahankan pangsa pasar dapat dicapai dengan cara menjaga kualitas produk, selain itu perusahaan harus berusaha melakukan pengukuran kepuasan pelanggan agar mengetahui atribut apa saja dari suatu produk yang bisa membuat pelanggan tidak puas dengan produk yang dihasilkan, serta memberikan tanggapan terhadap harapan yang diinginkan pelanggan. UKM R. Rovit merupakan produsen minuman Sari Alang-alang Pesona. Tradisi peningkatan jumlah penjualan dari produk minuman Sari Alang-alang ini sudah seharusnya dipertahankan dan bahkan dikembangkan oleh UKM R. Rovit. Sampai saat ini belum pernah dilakukan penelitian mengenai kepuasan pelanggan terhadap produk ini, oleh karena itu dalam penelitian ini dilakukan analisis kepuasan pelanggan dengan menggunakan metode QFD. Davis (2003) menegaskan bahwa QFD adalah suatu kegiatan yang dilakukan untuk membentuk proses respon terhadap kebutuhan konsumen, menjelaskan apa yang diinginkan oleh pelanggan ke dalam produk yang dihasilkan perusahaan, dan proses yang menuju pada peningkatan proses yang memungkinkan perusahaan untuk memenuhi harapan pelanggan. Tujuan penelitian ini adalah melakukan analisis terhadap tingkat kepuasan pelanggan terhadap produk Sari Alang-alang Pesona menggunakan metode QFD. Dalam metode QFD terdapat beberapa matriks House of Quality (HOQ), dan pada penelitian ini hanya dianalisis sampai matriks level 3 saja. Setelah tingkat kepuasan pelanggan dianalisis, maka dapat ditentukan strategi perusahaan dalam menanggapi harapan pelanggan tersebut. Dari penelitian ini dapat diketahui bahwa Rata-rata kepuasan pelanggan produk Sari Alang-alang Pesona adalah 4.115 (memuaskan). Urutan prioritas tertinggi pada ciri-ciri teknikal adalah keadaan mesin dengan nilai 14.723 %, sedangkan untuk urutan prioritas tertinggi pada teknologi terapan adalah penerapan sistem manajemen keamanan pangan ISO 22000 yang bernilai 24.452%. Selain itu pada proses pemanufakturan, prioritas tertinggi terdapat pada penyusunan HACCP dengan nilai 19.454%. Dari ketiga solusi yang ditawarkan dengan melihat nilai prioritas tertinggi, maka urutan prioritas solusi yang ditawarkan pertama adalah teknologi terapan, urutan kedua adalah proses pemanufakturan dan pada urutan ketiga adalah ciri-ciri teknikal. Usulan strategi UKM dalam menanggapi harapan pelanggan tersebut adalah mempelajari dan mempersiapkan persyaratan-persyaratan dalam menerapkan sistem manajemen keamanan pangan ISO 22000 sesuai pedoman yang telah diterbitkan oleh badan sertifikasi yang berwenang. Disamping itu UKM juga diharapkan dapat mempersiapkan segala sesuatu yang berkaitan dengan penyusunan HACCP. UKM juga diharapkan dapat menjaga performa dan kondisi mesin serta peralatan produksi, sehingga dihasilkan produk yang sesuai harapan pelanggan dan kepercayaan pelanggan tetap terjaga.