Formula Bubuk “Teajes” Instan pada Filtrat Teh Hijau (Camellia sinensis) dan Filtrat Jahe (Zingiber officinale) dengan Penambahan Filtrat Kayu Secang (Caesalpinia sappan)

Main Author: Prasetyo, Eko
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2013
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/149434/1/SKRIPSI_EKO_PRASETYO_0711013030.pdf
http://repository.ub.ac.id/149434/
Daftar Isi:
  • Saat ini kebanyakan produk instan yang bermanfaat bagi kesehatan mulai diminati oleh konsumen karena kesadaran pentingnya hidup sehat semakin meningkat. Indonesia adalah negara yang kaya akan tumbuhan dan rempah-remaph, sudah lama dimanfaatkan sebagai ramuan tradisional yang berkhasiat kesehatan sebagai zat antioksidan. Ramuan tradisional tersebut biasanya berbentuk minuman, dikenal sebagai jamu racikan berbagai jenis rempah. Tidak semua orang menyukai jamu karena rasa pahit, oleh karena itu diperlukan terobosan baru dalam penyajiannya agar dapat disukai banyak orang dengan berbentuk bubuk instan. Teh hijau (Camellia sinensis) merupakan polifenol yang paling penting, yaitu flavonoid (flavonol dan katekin). Polifenol dalam teh hijau adalah komponen antioksidan yang potensial. Jenis antioksidan fenolik pada jahe yang sudah diketahui adalah gingerol, shogaol dan zingeron. Kayu secang (Caesalpinia sappan) merupakan rempah-rempah yang berfungsi sebagai flavor dan formulasi antioksidan. Tujuan penelitian adalah menentukan rasio filtrat teh hijau, filtrat jahe, dan filtrat kayu secang yang dapat meningkatkan aktivitas antioksidan alami pada bubuk “Teajes”. Manfaat penelitian ini adalah mendapatkan rasio yang tepat pada filtrat teh hijau, filtrat jahe dan penambahan filtrat kayu secang dan mendapatkan produk minuman fungsional yang bermanfaat bagi kesehatan. Hipotesa penelitian diduga formulasi filtrat teh hijau dan filtrat jahe serta penambahan filtrat kayu secang akan meningkatkan aktivitas antioksidan. Penelitian menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK), dengan dua faktor dan tiap faktor terdiri dari 3 level. Setiap perlakuan diulang tiga kali sehingga didapat 27 satuan percobaan. Data hasil pengamatan dianalisa statistik menggunakan Analysis of Varian (ANOVA). Apabila dari hasil uji menunjukkan adanya pengaruh, maka dilakukan uji lanjut Beda Nyata Terkecil (BNT) dengan selang kepercayaan 5%. Penentuan perlakuan terbaik menggunakan Indeks Efektifitas (de Garmo et al. 1989). Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai aktivitas antioksidan antara 85,46-91,24%; nilai total fenol antara 141,564-208,579 ppm; nilai kadar air antara 1,92-2,78%; nilai Aw berkisar antara 0,77-0,83; tingkat kelarutan antara 93,82-94,18%; kecepatan larut berkisar antara 0,370-0,417 gr/detik. Perlakuan terbaik bubuk “Teajes” diperoleh pada rasio filtrat teh hijau : filtrat jahe (70:30) (v/v) dengan penambahan filtrat kayu secang (10%, v/v) yang memiliki parameter fisik-kimia sebagai berikut total fenol 184,24 ppm; aktivitas antioksidan 87,00%; kelarutan 95,08%; kecepatan larut 0,397 gr/detik; pH 5,28; kadar air 2,25%; Aw 0,62. Sedangkan parameter organoleptik memiliki kesukaan terhadap rasa 3,65; kenampakan 3,67; aroma 3,476; dan warna 3,412.