Daftar Isi:
  • Kerusakan cadangan makanan atau nira pada bibit tebu keprasan lebih banyak disebabkan karena kontaminasi mikroorganisme. Kontaminasi mikroorganisme tersebut akan menyebabkan terjadinya reaksi invertasi pada tebu. Reaksi invertase akan semakin cepat terjadi pada tebu yang telah rusak jaringannya karena proses keprasan. Hal ini selain karena kontaminasi oleh mikroorganisme juga karena pada tebu juga dapat terjadi proses invertase dari dalam jaringannya yang disebabkan oleh tekanan turgor dalam sel. Penghambatan proses invertasi ini perlu segera dilakukan agar didapat proses germinasi yang bagus pada tebu. Caranya adalah dengan pemberian anti inversi atau buffer nutrisi pada bibit tebu keprasan. Oleh karena itu perlu dilakukan penelitian tentang pengaruh dosis dan interval waktu semprot anti inversi pada bibit tebu keprasan yang sesuai untuk mencegah terjadinya reaksi inversi sehingga reaksi inversi pada bibit tebu keprasan dapat dihambat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh dosis dan interval waktu semprot terhadap karakteristik bibit tebu keprasan serta menentukan proses pemberian anti inversi yang optimal dalam penghambatan inversi sukrosa nira bibit tebu keprasan Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) yang disusun secara faktorial dengan 2 faktor yaitu faktor I adalah dosis anti inversi (0 ppm, 1000 ppm, 2000 ppm, 3000 ppm) dan faktor II interval wakto semprot anti inversi (o jam dan 24 jam) dengan 3 kali pengulangan. Data hasil pengamatan dianalisa dengan menggunakan ANOVA. Apabila dari hasil uji menunjukkan adanya interaksi kedua perlakuan, maka dilakukan uji lanjut dengan Duncan Multiple Range Test (DMRT) dengan selang kepercayaan 5%. Jika tidak ada interaksi maka dilakukan uji BNT dengan selang kepercayaan 5%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan akibat dosis dan interval waktu semprot anti inversi memberikan pengaruh yang nyata terhadap Analisa pH, Total Plate Count, kandungan asam total dan aktivitas enzim. Sedangkan terhadap kandungan klorofil, jumlah anakan pada hari 15 dan 30 tidak memberikan pengaruh yang nyata. Interaksi kedua perlakuan tidak menunjukkan pengaruh yang nyata.