Pretreatment Ampas Tebu (Saccharum oficinarum) Sebagai Bahan Baku Pembuatan Bioetanol Generasi Kedua
Daftar Isi:
- Glukosa cair adalah produk setengah jadi yang merupakan hasil olahan dari pati atau polisakarida lain seperti selulosa dengan hidrolisis menggunakan asam kuat atau enzim. Industri yang memanfaatkan glukosa antara lain industri kembang gula (permen), biskuit,es krim, dan industri farmasi, namun saat ini glukosa juga banyak digunakan sebagai bahan baku pembuatan bioetanol untuk menanggulangi krisis energi. Ampas tebu (bagas) mengandung lignoselulosa yang dapat dipecah menjadi glukosa yang akhirnya nanti diubah menjadi etanol dengan proses fermentasi. Untuk memecah lignoselulosa menjadi gula sederhana yang siap difermentasi diperlukan metode pretreatment yang tepat. Komponen lignoselulosa harus dipisahkan melalui suatu pengolahan awal (pretreatment), sehingga ketiga komponen lignoselulosa dapat dimanfaatkan secara terpisah dan maksimal. Proses delignifikasi yang dilakukan adalah dengan membandingkan antara metode kimia (H2O2 dan H2SO4) dan biologi (jamur tiram putih (Pleurotus ostreatus)). Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui proses pretreatment dengan membandingan antara metode kimia (H2O2 dan H2SO4) dan biologi menggunakan jamur tiram putih dalam menghasilkan selulosa secara optimal serta penambahan konsentrasi enzim dan lama inkubasi untuk menghasilkan sirup glukosa. Penelitian ini bersifat deskriptif kuantitatif dan dilakukan dalam tiga tahap. Tahap pertama pengecilan ukuran ampas tebu (bagas). Tahap kedua adalah penentuan kondisi perlakuan terbaik pretreatment,baik dengan metode kimia (H2O2 dan H2SO4) dan metode biologi menggunakan jamur tiram putih dalam melakukan delignifikasi tertinggi. Tahap ketiga adalah hidrolisis enzim untuk menghasilkan glukosa. Berdasarkan hasil analisa, proses pretreatment yang menghasilkan selulosa tertinggi adalah pretreatment dengan metode alkali peroksida (H2O2) konsentrasi 5% yaitu sebesar 56,6737%. Kadar glukosa tertinggi didapat dari sampel hasil pretreatment dengan alkali peroksida dengan penambahan enzim selulase 0,75(U/ml) yaitu sebesar 10,81% dengan lama inkubasi 72 jam.