Pengaruh Toksisitas Organophosphate (DIAZINON) Terhadap Gambaran Histopatologi Duodenum Dan Aktivitas Superoxide Dismutase (SOD) Dalam Serum Tikus Putih (Rattus norvegicus)

Main Author: Ulansari, S. Efi
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2017
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/1493/1/S.%20EFI%20ULANSARI.pdf
http://repository.ub.ac.id/1493/
Daftar Isi:
  • Diazinon merupakan salah satu insektisida golongan organophosphate yang bekerja di dalam tubuh hewan dengan jalan menghambat molekul acetylcholinesterase (AChE) secara kompetitif dan menyebabkan peningkatan produksi Reactive Oxygen Species (ROS). Molekul ROS akan mempengaruhi aktivitas enzim-enzim antioksidan dalam tubuh seperti enzim Superoxide Dismutase (SOD) dan dapat mengoksidasi komponen sel seperti lipid, mengakibatkan kerusakan pada sel dan jaringan. Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui pengaruh toksisitas organophosphate (diazinon) terhadap gambaran histopatologi duodenum dan aktivitas Superoxide Dismutase (SOD) dalam serum tikus putih (Rattus norvegicus). Tikus dibagi dalam 4 kelompok perlakuan yaitu kelompok kontrol negatif (K-), kelompok P1, P2, dan P3 diberikan diazinon secara per-oral selama 8 minggu dengan dosis berturut-turut 20 mg/kgBB, 40 mg/kgBB, dan 60 mg/kgBB. Pengukuran aktivitas SOD serum menggunakan metode spektofotometri, dan perubahan histopatologi duodenum menggunakan pewarnaan HE. Data aktivitas SOD dianalisa secara statistik dengan one-way ANOVA dan uji lanjutan dengan uji Tukey α=0,05, sedangkan gambaran histopatologi duodenum dianalisis secara kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian diazinon dengan dosis 20 mg/kgBB, 40 mg/kgBB, dan 60 mg/kgBB secara signifikan (p<0,05) mampu menurunkan aktivitas SOD dan menyebabkan kerusakan pada vili duodenum berupa hiperplasia sel epitel, erosi epitel, degenerasi melemak, hiperplasia sel kelenjar Liberkuhn dan hemoragi pada lamina propria. Kesimpulan dari penelitian ini yaitu dengan dosis pemberian diazinon terendah (20 mg/kgBB) telah menimbulkan efek toksik pada tikus putih (Rattus norvegicus) yang ditandai dengan penurunan aktivitas SOD sebesar 20,59% dan kerusakan vili duodenum.