Daftar Isi:
  • Sistem tanam padi secara transplanting memerlukan jumlah air dan tenaga yang besar. Oleh karena itu penelitian dan aktivitas pengembangan budidaya tanaman padi diarahkan pada teknologi sistem tabur benih langsung atau tabela (Mustofa dkk.,2002). Sesuai uraian yang telah dikemukakan oleh Djoyowasito dkk., (2009) yaitu melakukan modifikasi sistem tanam dengan menggunakan pita tanam organik untuk menanam padi di sawah, maka peneliti ingin mengembangkan modifikasi pita tanam organik. Pita tanam organik tersebut dibuat dalam dua lapis dari bahan yang berbeda, yaitu jenis labil dari bahan eceng gondok, pelepah pisang, Crotalaria sp dan daun paitan dengan perbandingan 40:40:10:10. Sedangkan pita tanam organik jenis stabil dibuat dari bahan yang sama tetapi dengan perbandingan yang berbeda yaitu 60:40:0:0. Modifikasi pita tanam organik diatas diharapkan dapat meningkatkan efisiensi penggunaan air pada budidaya tanaman padi di sawah, dimana pita tanam organik jenis stabil diperkirakan mampu berfungsi sebagai mulsa yang dapat menghambat evaporasi air tanah. Sedangkan pita tanam organik jenis labil mampu berfungsi sebagai sumber bahan organik tanah yang akan memperbaiki sifat fisik dan kimia tanah yang akan menunjang pertumbuhan tanaman padi. Tujuan dari penelitian ini yaitu mengetahui pengaruh lebar dan tebal pita tanam organik terhadap evaporasi air tanah.,mengetahui dampak yang ditimbulkan lebar dan tebal pita tanam organik terhadap suhu, kadar air, efisiensi penggunaan air dan pengendalian gulma. Metode penelitian yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) faktorial yang tersusun atas 2 faktor yaitu lebar pita tanam organik dan tebal pita tanam organik. Faktor I (lebar pita tanam organik) terdiri dari 5 level dan faktor II (tebal pita tanam organik) yang terdiri dari 2 level sehingga diperoleh 10 kombinasi perlakuan masing-masing diulang sebanyak 3 kali. Perlakuan dan lebar pita tanam organik berpengaruh terhadap evaporasi air tanah. Perlakuan lebar pita tanam organik 8 cm dengan tebal 1 mm menghasilkan evaporasi paling rendah yaitu 3.467 mm/hari. Lebar pita tanam organik berpengaruh terhadap pertumbuhan gulma dan efisiensi penggunaan air. Lebar pita tanam organik 8 cm dapat menghambat pertumbuhan gulma dan meningkatkan efisiensi penggunaan air. Sedangkan tebal pita tanam organik berpengaruh terhadap kadar air dan suhu. Tebal 1 mm dapat meningkatkan kadar air dan menurunkan suhu sehingga efektifitas pita tanam organik sebagai mulsa tinggi.