Pembuatan Kertas Seni Dari Campuran Pulp Pelepah Daun Nipah dan Pulp Kertas Koran Bekas (Kajian Proporsi Bahan Baku dan Konsentrasi Perekat PVAc)
Main Author: | Mulyo, JuwitaSRetnaning |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2013
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/149239/1/SKRIPSI.pdf http://repository.ub.ac.id/149239/ |
Daftar Isi:
- Nipah merupakan salah satu hasil hutan bukan kayu yang tumbuh subur hampir di semua pulau di Indonesia. Dari satu pohon nipah didapatkan pelepah sekitar 3 kg, apabila dalam satu hektar terdapat kurang lebih 8000 pohon, maka diperkirakan ada 24 ton/ha pelepah nipah. Dengan kadar selulosa 42,22% serta jumlahnya yang berlimpah, pelepah daun nipah memiliki potensi untuk digunakan sebagai bahan baku pembuatan pulp untuk kertas seni yang berkualitas. Selain itu alternatif lain sebagai bahan baku serat adalah kertas bekas. Kertas bekas merupakan salah satu sumber serat yang cukup potensial, dimana dapat memberikan sumber serat sekunder. Tujuan dari penelitian yaitu untuk mengetahui pengaruh proporsi bahan baku dan konsentrasi perekat terhadap kualitas sensoris dan fisik kertas seni, serta mendapatkan proporsi bahan baku dan konsentrasi perekat yang tepat untuk menghasilkan kertas seni yang memiliki kualitas sensoris yang terbaik. Metode penelitian yang digunakan adalah Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan 2 faktor yaitu proporsi bahan baku (pulp pelepah daun nipah dan pulp kertas koran bekas) dan konsentrasi perekat PVAc. Faktor yang disusun sebagai berikut, Faktor pertama : proporsi bahan baku (P) yang terdiri dari 4 level yaitu P1 = pulp pelepah daun nipah : pulp kertas koran bekas (25% : 75%), P2 = 50% : 50%, P3 =75% : 25%. Faktor II : Konsentrasi perekat PVAc (L), yang terdiri dari 2 level yaitu : L1 = PVAc 5 % (b/b), L2 = PVAc 7,5 % (b/b). Uji kualitas sensoris kertas seni (warna, tekstur permukaan dan kenampakan serat) dan uji kualitas fisik kertas seni (ketahanan tarik, kekuatan sobek dan gramatur). Data hasil kualitas sensoris kertas seni akan menggunakan uji Friedman, untuk mengetahui perlakuan terbaik dari data hasil kualitas sensoris kertas seni dilakukan analisa pemilihan alternatif perlakuan terbaik dengan metode indeks efektivitas. Data hasil kualitas fisik kertas seni akan menggunakan analisa ragam ANOVA, jika terdapat pengaruh nyata dilanjutkan uji BNT atau DMRT. Hasil uji sensoris kertas seni dengan perlakuan proporsi bahan baku dan konsentrasi perekat PVAc berpengaruh nyata terhadap warna, tekstur permukaan, dan kenampakan serat. Pada uji fisik kertas seni dengan perlakuan proporsi bahan baku serta konsentrasi perekat PVAc berpengaruh nyata terhadap rendemen, dan ketahanan tarik, serta tidak berbeda nyata antar perlakuan terhadap gramatur dan ketahanan sobek. Perlakuan terbaik penelitian pada uji sensoris adalah kertas seni dengan proporsi pulp pelepah daun nipah (50%) dan pulp kertas koran bekas (50%) perekat PVAc 7,5 %. Karakteristik fisik kertas seni yang dihasilkan memiliki nilai rendemen sebesar 73,84 %, gramatur sebesar 131,26 (g/m2), ketahanan tarik sebesar 2,30 (kN/m), dan ketahanan sobek sebesar 879 (mN).