Studi Kadar Blood Urea Nitrogen (Bun) Dan Kreatinin Serta Gambaran Histopatologi Ginjal Pada Tikus (Rattus novergicus) Model Acute Kidney Injury Hasil Induksi CCL4 Dengan Terapi Ekstrak Kapulaga Hijau (Elettaria cardamomum)

Main Author: Dimaswangi, Faris
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2017
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/1492/1/FARIS%20DIMASWANGI.pdf
http://repository.ub.ac.id/1492/
Daftar Isi:
  • Acute Kidney Injury (AKI) merupakan gangguan fungsi ginjal yang terjadi secara cepat yang ditandai peningkatan kadar blood urea nitrogen (BUN) dan kreatinin dalam darah. AKI dapat disebabkan oleh zat kimia nefrotoksik seperti karbon tetraklorida (CCl4). Karbon tetraklorida menyebabkan kerusakan pada glomerulus dan tubulus melalui pembentukan radikal bebas sebagai hasil metabolisme. Ekstrak kapulaga hijau (Elettaria cardamomum) mengandung senyawa flavonoid dengan potensi sebagai antioksidan dan menghambat peroksidasi lipid melalui aktivitas superoxide radical scavenging. Penelitian ini bertujuan mengetahui pengaruh terapi ekstrak kapulaga hijau terhadap kadar BUN dan kreatinin serta perubahan histopatologi ginjal pada tikus model AKI. Tikus model AKI dihasilkan melalui induksi 1,9 g/kg BB CCl4 50% secara intraperitoneal. Penelitian ini menggunakan tikus (Rattus novergicus) jantan berumur 10-12 minggu terbagi atas lima kelompok perlakuan, yaitu kontrol negatif, kontrol positif (AKI), terapi dosis 200 mg/kg BB, 400 mg/kg BB, dan 600 mg/kg BB. Kadar BUN dan kreatinin diukur dengan metode spektrofotometri dan dianalisis secara statistik, sedangkan gambaran histopatologi ginjal dianalisis secara kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ekstrak kapulaga hijau mampu menurunkan kadar BUN dan kreatinin tikus secara signifikan (p<0,05) serta memperbaiki gambaran histopatologi ginjal dengan dosis terbaik sebesar 600 mg/kg BB, yang dapat menurunkan kadar BUN dan kreatinin sebesar 21,3% dan 41,5%. Perbaikan histopatologi ginjal ditandai dengan tidak adanya edema interstitial, degenerasi hidropik, dan nekrosis epitel tubulus. Kesimpulan penelitian ini adalah ekstrak kapulaga hijau dapat dimanfaatkan sebagai terapi alternatif herbal pada tikus model AKI.