Biokonversi Limbah Serbuk Gergaji Kayu Sengon (Paraserianthes falcataria) sebagai Bahan Baku Fermentasi Etanol menggunakan Metode Pretreatment Jamur Tiram Putih (P. Ostreatus) dan Hidrolisis Asam

Main Author: D, RatihSurya
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2012
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/149042/1/SKRIPSI_S1-_RATIH.pdf
http://repository.ub.ac.id/149042/
ctrlnum 149042
fullrecord <?xml version="1.0"?> <dc schemaLocation="http://www.openarchives.org/OAI/2.0/oai_dc/ http://www.openarchives.org/OAI/2.0/oai_dc.xsd"><relation>http://repository.ub.ac.id/149042/</relation><title>Biokonversi Limbah Serbuk Gergaji Kayu Sengon (Paraserianthes falcataria) sebagai Bahan Baku Fermentasi Etanol menggunakan Metode Pretreatment Jamur Tiram Putih (P. Ostreatus) dan Hidrolisis Asam</title><creator>D, RatihSurya</creator><subject>338.1 Agriculture</subject><description>Perkembangan dalam bidang pertanian dan industri pertanian seringkali menimbulkan peningkatan limbah pertanian yang sebagian besar merupakan limbah berlignoselulosa. Limbah berlignoselulosa yang kaya akan selulosa dapat diolah menjadi produk-produk yang bernilai ekonomi yaitu sebagai bahan baku etanol. Salah satu bahan bakunya adalah lignoselulosa seperti tongkol jagung, jerami padi, serbuk gergaji, sludge kertas dan lain-lain. Salah satu limbah berlignoselulosa yang potensial adalah limbah serbuk gergaji kayu, yang ketersediaanya cukup melimpah. Kayu Sengon (Paraserianthes falcataria) merupakan jenis kayu yang pertumbuhannya cepat, budidayanya lebih mudah, dan produktivitasnya tinggi. Limbah serbuk gergaji kayu sengon memiliki kandungan selulosa sebesar 40% - 50%, hemiselulosa sebesar 20% - 30%, dan lignin sebesar 25% - 30% (Sjostrom, 1995). Hal ini memberikan peluang positif untuk memanfaatkan limbah serbuk Kayu Sengon (Paraserianthes falcataria) sebagai salah satu alternatif bahan baku untuk memproduksi etanol. Pemanfaatan limbah serbuk gergaji kayu sengon sebagai bioetanol memiliki kesulitan karena tingginya kandungan lignin dikarenakan struktur lignin cukup sulit didegradasi serta strukturnya yang kompleks. Oleh karena itu diperlukan metode pretreatment menggunakan Jamur Tiram Putih (P. Ostreatus) dan hidrolisis asam untuk mendegradasi menjadi glukosa sebagai bahan baku fermentasi etanol. Proses prtreatment dilakukan selama 2,4,6 minggu untuk mengetahui lama delignifikasi paling optimum dalam mendegradasi lignin. Pada penelitian ini digunakan metode deskriptif kuantitatif dengan menggunakan 2 faktor yaitu jenis asam (H2SO4 dan HCl) dan konsentrasi Asam (0,3M ; 0,4M ;0,5M dan 0,13M ; 0,27M ; 0,41M). Dari hasil hidrolisis asam dilakukan pengukuran kadar gula reduksi menggunakan metode DNS . Hasil penelitian menunjukkan bahwa lama delignifikasi paling optimum dalam proses pretreatment adalah 6 minggu dengan kadar selulosa sebesar 48,99% dan kadar lignin sebesar 14,06%. Sedangkan hasil hidrolisat paling optimum dari limbah serbuk gergaji kayu sengon dengan proses hidrolisis asam adalah dengan larutan konsentrasi H2SO4 sebesar 0,5 M dengan kadar glukosa sebesar 18,17%. Sehingga limbah serbuk gergaji kayu sengon dengan proses pretreatment Jamur Tiram Putih (P. Ostreatus) dan hidrolisis asam dihasilkan kadar glukosa sebesar 18,17% dapat digunakan sebagai bahan baku fermentasi etanol.</description><date>2012-07-31</date><type>Thesis:Thesis</type><type>PeerReview:NonPeerReviewed</type><type>Book:Book</type><language>eng</language><identifier>http://repository.ub.ac.id/149042/1/SKRIPSI_S1-_RATIH.pdf</identifier><identifier> D, RatihSurya (2012) Biokonversi Limbah Serbuk Gergaji Kayu Sengon (Paraserianthes falcataria) sebagai Bahan Baku Fermentasi Etanol menggunakan Metode Pretreatment Jamur Tiram Putih (P. Ostreatus) dan Hidrolisis Asam. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya. </identifier><relation>SKR/FTP/2012/285/051203835</relation><recordID>149042</recordID></dc>
language eng
format Thesis:Thesis
Thesis
PeerReview:NonPeerReviewed
PeerReview
Book:Book
Book
author D, RatihSurya
title Biokonversi Limbah Serbuk Gergaji Kayu Sengon (Paraserianthes falcataria) sebagai Bahan Baku Fermentasi Etanol menggunakan Metode Pretreatment Jamur Tiram Putih (P. Ostreatus) dan Hidrolisis Asam
publishDate 2012
topic 338.1 Agriculture
url http://repository.ub.ac.id/149042/1/SKRIPSI_S1-_RATIH.pdf
http://repository.ub.ac.id/149042/
contents Perkembangan dalam bidang pertanian dan industri pertanian seringkali menimbulkan peningkatan limbah pertanian yang sebagian besar merupakan limbah berlignoselulosa. Limbah berlignoselulosa yang kaya akan selulosa dapat diolah menjadi produk-produk yang bernilai ekonomi yaitu sebagai bahan baku etanol. Salah satu bahan bakunya adalah lignoselulosa seperti tongkol jagung, jerami padi, serbuk gergaji, sludge kertas dan lain-lain. Salah satu limbah berlignoselulosa yang potensial adalah limbah serbuk gergaji kayu, yang ketersediaanya cukup melimpah. Kayu Sengon (Paraserianthes falcataria) merupakan jenis kayu yang pertumbuhannya cepat, budidayanya lebih mudah, dan produktivitasnya tinggi. Limbah serbuk gergaji kayu sengon memiliki kandungan selulosa sebesar 40% - 50%, hemiselulosa sebesar 20% - 30%, dan lignin sebesar 25% - 30% (Sjostrom, 1995). Hal ini memberikan peluang positif untuk memanfaatkan limbah serbuk Kayu Sengon (Paraserianthes falcataria) sebagai salah satu alternatif bahan baku untuk memproduksi etanol. Pemanfaatan limbah serbuk gergaji kayu sengon sebagai bioetanol memiliki kesulitan karena tingginya kandungan lignin dikarenakan struktur lignin cukup sulit didegradasi serta strukturnya yang kompleks. Oleh karena itu diperlukan metode pretreatment menggunakan Jamur Tiram Putih (P. Ostreatus) dan hidrolisis asam untuk mendegradasi menjadi glukosa sebagai bahan baku fermentasi etanol. Proses prtreatment dilakukan selama 2,4,6 minggu untuk mengetahui lama delignifikasi paling optimum dalam mendegradasi lignin. Pada penelitian ini digunakan metode deskriptif kuantitatif dengan menggunakan 2 faktor yaitu jenis asam (H2SO4 dan HCl) dan konsentrasi Asam (0,3M ; 0,4M ;0,5M dan 0,13M ; 0,27M ; 0,41M). Dari hasil hidrolisis asam dilakukan pengukuran kadar gula reduksi menggunakan metode DNS . Hasil penelitian menunjukkan bahwa lama delignifikasi paling optimum dalam proses pretreatment adalah 6 minggu dengan kadar selulosa sebesar 48,99% dan kadar lignin sebesar 14,06%. Sedangkan hasil hidrolisat paling optimum dari limbah serbuk gergaji kayu sengon dengan proses hidrolisis asam adalah dengan larutan konsentrasi H2SO4 sebesar 0,5 M dengan kadar glukosa sebesar 18,17%. Sehingga limbah serbuk gergaji kayu sengon dengan proses pretreatment Jamur Tiram Putih (P. Ostreatus) dan hidrolisis asam dihasilkan kadar glukosa sebesar 18,17% dapat digunakan sebagai bahan baku fermentasi etanol.
id IOS4666.149042
institution Universitas Brawijaya
affiliation mill.onesearch.id
fkp2tn.onesearch.id
institution_id 30
institution_type library:university
library
library Perpustakaan Universitas Brawijaya
library_id 480
collection Repository Universitas Brawijaya
repository_id 4666
subject_area Indonesian Language Collection/Kumpulan Karya Umum dalam Bahasa Indonesia*
city MALANG
province JAWA TIMUR
shared_to_ipusnas_str 1
repoId IOS4666
first_indexed 2021-10-27T08:50:31Z
last_indexed 2021-10-28T07:36:30Z
recordtype dc
_version_ 1751454609757437952
score 17.538404