Analisis Produktivitas Menggunakan Model Objective Matrix (Omax) Studi Kasus Pada Industri Keripik Talas “Jaya Abadi” Malang

Main Author: FirdausWildan
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2012
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/149012/1/1.pdf
http://repository.ub.ac.id/149012/
Daftar Isi:
  • Industri Keripik Jaya Abadi adalah suatu perusahaan yang memproduksi produk keripik talas. Untuk mengevaluasi produktivitas lini produksi pada saat ini, maka perlu dilakukan pengukuran produktivitas secara baik dan benar karena ukuran produktivitas ini dapat dijadikan sebagai bahan pertimbangan dan penambahan fasilitas produksi dan tenaga kerja yang akan mendukung aktivitas perusahaan. Pokok masalah yang dibahas dalam penelitian ini adalah bagaimana cara pengukuran produktivitas perusahaan dan rencana apa yang harus dilakukan agar produktivitas perusahaan untuk masa yang akan datang meningkat. Metode pengukuran produktivitas yang digunakan adalah metode Objective Matrix (Omax), sehingga langkah-langkah dalam penelitian ini mengacu pada langkah-langkah omax, yaitu menentukan kriteria-kriteria kritis dalam peningkatan produktivitas di lini produksi, menentukan indikator produktivitas dalam bentuk rasio untuk masing-masing kriteria produktivitas, pengumpulan data lini produksi, perhitungan nilai rasio produktivitas aktual/tercapai, perhitungan nilai produktivitas standar perusahaan, penentuan target, penentuan bobot tiap rasio, penentuan skor aktual, penentuan nilai produktivitas tiap periode, penentuan nilai produktivitas keseluruhan (overall productivity), evaluasi produktivitas dan yang terakhir perencanan produktivitas untuk masa yang akan datang. Nilai produktivitas keseluruhan untuk 12 bulan mulai Februari 2011 sampai dengan Januari 2012 adalah sebagai berikut : 2, 2, (2.78), (5.86),(6.68), (8.76), (3.92), 2, 3, (0.22),(1.38),dan 1. Dengan nilai produktivitas rata-rata 3,30. Kriteria yang paling memberikan konstribusi terhadap peningkatan produktivitas lini produksi dan perlu diperbaiki adalah kriteria bahan baku karena nilai bobot kepentingan bahan baku paling tinggi. Langkah perbaikan produktivitas guna perencanaan peningkatan produktivitas di masa yang akan datang adalah dengan menyediakan 840,9 kg bahan baku setiap bulan, 11 orang pekerja setiap hari, dan 237,9 jam kerja setiap bulan. Selain itu perusahaan perlu menambah jumlah suplayer bahan baku talas, meningkatkan motivasi dan meningkatkan ketrampilan tenaga kerja.