Pemetaan Potensi Tanaman Nipah (Nypa Fruticans) Di Pulau Bawean, Kabupaten Gresik Dengan Pendekatan Sistem Informasi Geografis (Sig)
Main Author: | H, DionysiusNovian |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2012
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/148992/1/Laporan_Skripsi.pdf http://repository.ub.ac.id/148992/ |
Daftar Isi:
- Produksi gula di Indonesia pada tahun 2010 tidak mampu memenuhi permintaan dalam negeri yang meningkat 4,2% tiap tahunnya yang sebenarnya pada tahun 2009 ditargetkan dapat mencapai 3 juta ton namun hanya mampu mencapai 2,7 ton. Sebagian besar kebutuhan gula terserap oleh industri pangan yang semakin berkembang sehingga mengakibatkan tidak seimbangnya pengalokasian konsumsi gula. Dengan adanya hal tersebut maka pemerintah melakukan impor gula untuk memenuhi permintaan gula di dalam negeri. Dilakukannya impor gula oleh pemerintah menimbulkan dampak negatif terhadap para petani tebu yang harus menjual tebu dengan harga lebih murah. Dengan adanya peningkatan dalam permintaan gula dalam negeri maka diperlukan pengembangan untuk memenuhi kebutuhan gula dalam negeri. Pengembangan dilakukan dengan menggunakan bahan baku substitusi yang mampu menghasilkan gula. Bahan baku substitusi yang dapat digunakan untuk menggantikan tebu dalam pembuatan gula adalah tanaman nipah. Tanaman nipah ini memilki habitat di hutan mangrove dan diduga dapat berkembang di sekitar pesisir Pulau Bawean. Pulau Bawean merupakan wilayah yang termasuk di dalam Kabupaten Gresik yang berada di Laut Jawa. Untuk mengetahui potensi tanaman nipah di Pulau Bawean maka diperlukan suatu pemetaan dengan menggunakan Sistem Informasi Geografis (SIG). SIG merupakan suatu sistem informasi dan teknologi yang memiliki kemampuan khusus untuk menangani dan mengolah data yang bereferensi spasial secara bersamaan dengan seperangkat operasi kerja. Berdasarkan proses pemetaan yang dilakukan, diketahui bahwa di Pulau Bawean terdapat 13 desa yang ditumbuhi oleh tanaman nipah. Dari 13 desa tersebut dilakukan sampling terhadap 5 desa untuk mengetahui perkiraan produksi nira nipah di wilayah sampling. Dari hasil sampling diketahui bahwa nira nipah yang dihasilkan di wilayah Tambak sebesar 2.416.050 liter/tahun, Sungaiteluk sebesar 2.032.290 liter/tahun, Sidogedungbatu 3.723.840 liter/tahun, Dekatagung sebesar 2.618.730 liter/tahun dan Lebak sebesar 3.396.330 liter/tahun sehingga dapat diketahui bahwa nira nipah yang dihasilkan dari 5 wilayah tersebut sebesar 14.187.240 liter/tahun dan dari hasil sampling tersebut dapat diketahui perkiraan produksi nira nipah di Pulau Bawean sebesar 25.708.199 liter/tahun.