Fermentasi Biji Nangka Untuk Produksi Bioetanol Oleh Saccharomyces Cerevisiae (Kajian Konsentrasi Inokulum Dan Amonium Sulfat)

Main Author: MerizaAnita
Format: Thesis NonPeerReviewed
Terbitan: , 2012
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/148959/
Daftar Isi:
  • Seiring berkembangnya teknologi dan bertambahnya penduduk, maka kebutuhan energi semakin meningkat. Bahan bakar fosil yang ada saat ini tidak dapat diharapkan untuk jangka waktu yang lama. Bahan bakar nabati (bioenergi) merupakan alternatif utama untuk mengatasi krisis bahan bakar berbasis minyak bumi. Salah satu jenis bioenergi yang dapat dikembangkan adalah bioetanol. Bioetanol merupakan hasil proses fermentasi glukosa dari bahan yang mengandung karbohidrat. Bahan baku yang digunakan untuk produksi bioetanol beragam dari bahan bergula, bahan berpati, dan bahan berselulosa. Salah satu bahan berpati yang dapat digunakan sebagai bahan baku bioetanol adalah biji nangka dimana kandungan karbohidratnya sebesar 36,70%. Bila dilihat dari kandungan karbohidratnya maka biji nangka memiliki potensi untuk digunakan sebagai bahan baku pembuatan bioetanol. Proses konversi pati menjadi bioetanol yaitu pertama, pembentukan sirup glukosa dengan perlakuan enzim dalam proses liquifikasi dan sakarifikasi. Tahap kedua adalah fermentasi, dimana gula akan dikonversi menjadi etanol oleh aktivitas Saccharomyces cerevisiae. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui konsentrasi inokulum dan amonium sulfat yang tepat pada proses fermentasi glukosa dari biji nangka oleh Saccharomyces cerevisiae sehingga didapatkan etanol dengan jumlah maksimal. Kajian pada penelitian ini adalah konsentrasi inokulum (10%, 15%, dan 20% v/v) dan amonium sulfat (0,25%, 0,50%, 0,75% v/v). Perlakuan terbaik dipilih berdasarkan produksi etanol tertinggi yaitu sebesar 7,415% (b/v) dengan konsentrasi inokulum 20% (v/v) dan konsentrasi amonium sulfat 0,75% (b/v). Yield etanol yang dihasilkan adalah 63,851%.