Pemanfaatan Biji Kelor (Moringa oleifera) Sebagai Koagulan Alami Untuk Menurunkan TSS, Warna dan Dampak Endapannya Pada Limbah Cair Tekstil
Main Author: | Juwaini, Ahmad |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2011
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/148848/1/051102565.pdf http://repository.ub.ac.id/148848/ |
Daftar Isi:
- Limbah cair merupakan masalah utama dalam pengendalian dampak lingkungan industri tekstil karena memberikan dampak yang paling luas, disebabkan oleh karakteristik fisik maupun karakteristik kimianya yang memberikan dampak negatif terhadap lingkungan. Tanaman kelor (Moringa oleifera) merupakan tanaman perdu dengan tinggi sampai 10 meter, dimana bagian dari tanaman ini dapat dimanfaatkan sebagai bahan kosmetik, obat-obatan, minyak goreng dan pelumas. Disamping itu biji kelor juga mengandung zat aktif rhamnosyloxy-benzil-isothiocyanate. yang mampu mengadopsi partikel-pertikel yang ada dalam air limbah suspense. Dengan adanya zat tersebut maka biji kelor dapat digunakan sebagai koagulan dalam proses koagulasi. Koagulasi adalah metode untuk menghilangkan bahan-bahan limbah dalam bentuk koloid, dengan menambahkan koagulan. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan dosis biji kelor yang tepat untuk menurunkan kandungan TSS, warna dan mengetahui dampak endapan (pH, berat, Hg, viskositas) terhadap lingkungan dengan metode koagulasi pada limbah cair tekstil. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 1 faktor yaitu faktor jumlah dosis biji kelor dan tawas yang terdiri dari 7 level (200,300,400,500,600,700,800 mg/l). Berdasarkan pencemar limbah cair tekstil yang telah dianalisa menunjukkan bahwa penambahan julah dosis biji kelor dan tawas mampu mempercepat tingkat penurunan kadar pencemar limbah cair tekstil. Perlakuan terbaik pada jumlah dosis 800 mg/l bahan koagulasi biji kelor dengan nilai TSS yaitu mengalami penurunan dari 420,19 mg/l menjadi 132,13 mg/l (tingkat penurunan 68,55%), besar penurunan nilai warna yaitu mengalami penurunan dari 96,82 PtCo menjadi 39,38 PtCo (tingkat penurunan 59,33%), besar nilai berat endapan tertinggi yaitu menghasilkan 16593 mg, besar nilai viskositas endapan tertinggi yaitu menghasilkan 993760 mg/l, besar penurunan nilai pH yaitu mengalami penurunan dari 8,37 menjadi 6,74 (tingkat penurunan 19,47%), dan besar penurunan nilai Hg yaitu mengalami penurunan dari 0,0002 mg/l menjadi 0.07 x 10-5 mg/l (tingkat penurunan 85,71%).