Efek Antioksidan Effervescent Rosella Ungu (Hibiscus sabdariffa l.) terhadap Kondisi Stres Oksidatif pada Tikus Wistar (Rattus norvegicus)
Main Author: | Maulana, HafizIqbal |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2011
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/148844/1/051102399.pdf http://repository.ub.ac.id/148844/ |
Daftar Isi:
- Effervescent rosella ungu adalah salah satu bentuk diversifikasi pangan yang memanfaatkan rosella ungu sebagai bahan baku. Rosella ungu diketahui sebagai penetral darah rendah dan memiliki kandungan antioksidan berupa antosianin yang lebih tinggi daripada rosella merah. Antioksidan sendiri memiliki efek menunda atau mencegah terjadinya reaksi oksidasi radikal bebas dalam lemak sehingga tidak terjadi stres oksidatif yang memberikan dampak buruk terhadap kesehatan. Oleh karena itulah dilakukan penelitian melalui uji in vivo untuk membuktikan efek antioksidan effervescent rosella ungu secara biologis dalam mencegah terjadinya stres oksidatif. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui efek antioksidan effervescent rosella ungu terhadap kondisi stres oksidatif pada tikus wistar. Penelitian ini disusun dengan menggunakan desain True Experimental dan Post-test Only Control Group Design dengan Rancangan Acak Lengkap (RAL), menggunakan hewan uji tikus wistar jantan Rattus norvegicus sebanyak 16 ekor selama 4 minggu. Tikus wistar dikelompokkan menjadi 4 kelompok perlakuan yaitu : kelompok kontrol negatif (pakan standar), kelompok kontrol positif sebagai kelompok dalam kondisi stres oksidatif (pakan standar + minyak jelantah), kelompok perlakuan dengan kondisi stres oksidatif + dosis 1 (pakan standar + minyak jelantah + effervescent dosis 3 g/hari), dan kelompok perlakuan dengan kondisi stres oksidatif + dosis 2 (pakan standar + minyak jelantah + effervescent dosis 6 g/hari). Data hasil pengamatan dianalisa dengan analisis ragam (ANOVA) kemudian dilanjutkan uji BNT dengan taraf 5% untuk melihat perbedaan antar perlakuan. Selain itu dilakukan pula uji korelasi Pearson menggunakan software SPSS for windows untuk melihat korelasi antara kadar Superoxide dismutase (SOD) dan Malondialdehyde (MDA), sedangkan hasil pengamatan histopatologi sel hepar tikus wistar di analisa secara deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan jenis perlakuan pada uji in vivo memberikan pengaruh nyata (α=0,05) terhadap kadar SOD dan MDA serum. Kadar MDA dan SOD serum pada kelompok kontrol negatif berbeda nyata terhadap kelompok kontrol positif. Kadar MDA dan SOD serum pada kelompok perlakuan effervescent rosella ungu dosis 1 dan dosis 2 berbeda nyata terhadap kelompok perlakuan kontrol positif. Kadar MDA dan SOD serum antar kelompok perlakuan effervescent rosella ungu dosis 1 dan dosis 2 tidak berbeda nyata. Pengamatan sel hepar tikus secara histopatologi menunjukkan bahwa kelompok perlakuan baik dosis 1 atau dosis 2 mampu mencegah terjadinya kondisi stres oksidatif dengan indikasi sedikit bahkan tidak ada sama sekali sel yang mati (nekrosis). Pemberian effervescent rosella ungu dosis 1 dan dosis 2 terbukti memberikan efek antioksidan dalam mencegah stres oksidatif pada serum dan hepar tikus. Terdapat korelasi yang signifikan sebesar 97% dengan perbandingan terbalik antara kadar SOD dan kadar MDA serum tikus wistar.