Analisis Pengendalian Kualitas Proses Pengisian (Filling) Sprite dengan Pendekatan Metode Six Sigma Studi Kasus di PT. Coca Cola Bottling Indonesia

Main Author: Syaviudin, ImamSyafiiYus
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2011
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/148796/1/051101776.pdf
http://repository.ub.ac.id/148796/
Daftar Isi:
  • PT. Coca Cola Bottling Indonesia merupakan salah satu produsen di industri minuman berskala internasional dan sangat menjaga kualitas produk yang dihasilkan. Salah satu produk PT. Coca Cola Bottling Indonesia yaitu minuman berkarbonasi atau beverage ( Carbonated Soft Drink /CSD). PT. Coca Cola Bottling Indonesia (CCBI) lini produksi 2 memproduksi Sprite dengan ukuran kemasan 200 dan 295 ml. Berdasarkan informasi dari quality assurance PT. CCBI kejadian kegagalan tertinggi pada volume minuman di luar spesifikasi ( filling height ). Objek penelitian yakni Sprite 295 ml. Pendekatan metode six sigma dapat digunakan sebagai salah satu masukan mengenai metode yang dapat digunakan oleh PT. CCBI dalam mengatasi kejadian volume minuman di luar spesifikasi ( filling height ) serta mengidentifikasi faktor penyebabnya. Tujuan penelitian ini adalah mengukur indeks kapabilitas proses dan nilai kapabilitas sigma proses pengisian ( filling ) Sprite 295 ml dengan pendekatan six sigma dan mengidentifikasi faktor-faktor yang menyebabkan volume minuman di luar spesifikasi ( filling height ) Sprite 295 ml. Penelitian ini dilaksanakan di PT. CCBI Oktober 2010 – November 2010. Pengolahan data dilaksanakan di Laboratorium Manajemen Agroindustri, Jurusan Teknologi Industri Pertanian Fakuktas Teknologi Pertanian Universitas Brawijaya Malang. Tahapan six sigma yang dilaksanakan meliputi define, measure, dan analyze. Tahap define dengan bantuan diagram Pareto. Tahap measure dengan pengambilan sampel, uji kenormalan dan kecukupan data serta mengukur DPMO. Kapasitas produksi lini produksi 2 sebesar 800 botol/menit, proses produksi per hari ± 384.000 botol. Pengambilan sampel secara acak dengan 10 kali pengambilan. 1 kali pengambilan sebanyak 60 sampel dibagi dalam 12 subgrup dengan ukuran 5 dalam selang waktu 1 jam. Jumlah seluruh sampel yaitu 600 sampel. Tahap analyze yakni analisis hasil pengukuran kapabilitas proses filling, nilai DPMO dan identifikasi faktor penyebab filling height tidak sesuai standar dengan diagram sebab akibat. Hasil penelitian diperoleh pengendalian kualitas proses pengisian ( filling ) Sprite 295 ml untuk kapabilitas proses jangka pendek memiliki indeks kapabilitas sigma 4,77 serta nilai indeks kapabilitas Cp dan Cpk berturut-turut 1,35 dan 1,30. Pengendalian kualitas proses pengisian ( filling ) Sprite 295 ml untuk kapabilitas proses jangka panjang memiliki indeks kapabilitas sigma 3,59 serta nilai indeks kapabilitas Pp, Ppk dan Cpm berturut-turut 0,80; 0,74 dan 0,79. Hasil perbandingan Zst dan Z shift berada di kuadran A dimana kontrol buruk dan teknologi buruk. Hubungan karakteristik proses dengan kemampuan proses jangka pendek dan jangka panjang berturut-turut pada karakteristik A (proses stabil dan mampu) dan G (proses tidak stabil dan berpotensi mampu). Faktor penyebab volume minuman di luar spesifikasi ( filling height ) ada 4 yaitu tenaga kerja (perbedaan keterampilan, kelelahan), mesin (komponen yang telah aus perlu perbaikan), bahan dan metode (instruksi kerja kurang dipahami operator).