Kajian konsep eco-drainage dengan jebakan dalam penanggulangan banjir di Kota Mbay Kabupaten Nagekeo Pulau Flores Provinsi Nusa Tenggara Timur

Main Author: Widyamurti, Ayu
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2011
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/148697/1/051104245.pdf
http://repository.ub.ac.id/148697/
Daftar Isi:
  • Permasalahan yang sering terjadi dan lamanya banjir atau genangan air di Kota Mbay terutama pada musim penghujan merupakan masalah yang cukup serius karena akan mempengaruhi kegiatan dan perkembangan. Banyak kawasan ruas jalan dan lingkungan permukiman yang mengalami banjir atau tergenang air hujan di Kota Mbay merupakan masalah yang sampai saat ini belum dapat teratasi secara maksimal dan memerlukan perhatian untuk penanggulangannya. Permasalahan banjir tersebut disebabkan beberapa faktor antara lain : (1) secara fisik alami jenis tanah di Kota Mbay adalah jenis tanah aluuvial yang tidak mudah menyerap air ; (2) geomorfologi dataran Kota Mbay merupakan cekungan ; (3) kurangnya pemeliharaan drainase yang baik ; (4) meningkatnya pembangunan infrastruktur perkotaan tidak diimbangi dengan pembangunan saluran pembuang (drainase) ; (5) belum tersedianya suatu perencanaan drainase yang komprehensif yang dijadikan sebagai dasar pembangunan saluran drainase dan bangunan pendukung. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui dan menentukan hidrograf debit puncak banjir, setelah itu dianalisis dan dievaluasi penurunan kurva yang didapat. Penelitian yang dilaksanakan bulan November 2010 sampai bulan Juni 2011di Laboratorium Teknik Sumber Daya Alam dan Lingkungan, Jurusan Keteknikan Pertanian, Fakultas Teknologi Pertanian, Universitas Brawijaya, Malang, menggunakan data spasial dan data atribut. Dimana data spasial yang dibutuhkan yaitu peta digital topografi, jaringan sungai, jenis tanah dan peta tata guna lahan, sedangkan data atribut berupa data curah hujan harian wilayah Sub DAS Lowolage tahun 1998 – 2008 dari stasiun Danga. Data curah hujan ini digunakan untuk menentukan debit puncak banjir kala ulang 50 tahun dengan menggunakan analisa frekuensi. Setelah semua data terkumpul dibuat permodelan hidrologinya menggunakan SIMODAS. Dilakukan simulasi 2 skenario dengan menggunakan berbagai peletakan jebakan. Kalibrasi model dilakukan dengan membandingkan debit puncak banjir kondisi eksisting dengan debit puncak banjir kala ulang 50 tahun. Konsep Eco-Drainage diaplikasikan dalam penelitian ini berupa jebakan air dengan menggunakan bahan alami berupa batang – batang pohon setempat. Simulasi model bertujuan untuk mendapatkan hidrograf banjir kondisi eksisting dan hidrograf banjir kala ulang 50 tahun berdasarkan curah hujan kala ulang 50 tahun baik setelah maupun sesudah adanya jebakan. Hasil dari simulasi diperoleh hidrograf banjir eksisting dan kala ulang 50 tahun dengan nilai debit puncak berturut – turut sebesar 87,97 m3/detik dan 126,27 m3/detik. Pada kondisi eksisting setelah diberi jebakan diperoleh nilai debit puncak banjir yang lebih rendah, berikut penjabaran nilai debit puncak : {(100 jebakan ; 85,83 m3/detik) (200 jebakan ; 84,8 m3/detik) (300 jebakan ; 81,97 m3/detik) (400 jebakan ; 77,01 m3/detik) (500 jebakan ; 73,75 m3/detik)}, sedangkan hasil nilai debit puncak banjir untuk curah hujan kala ulang 50 tahun sebesar {(100 jebakan ; 123,70 m3/detik) (200 jebakan ; 120,04 m3/detik) (300 jebakan ; 117,08 m3/detik) (400 jebakan ; 111,12 m3/detik) (500 jebakan ; 107,09 m3/detik)}. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa simulasi dengan menggunakan berbagai variasi jebakan yang diberikan, didapatkan hidrograf yang memiliki sifat yang sama yaitu semakin banyak jebakan yang diberikan maka nilai debit puncak banjir yang didapat semakin rendah.