Pengujian Kantong Tanam Organik dari Eceng Gondok (Eichhornia crassipes (Mart.) Solms.) dan Sabut Kelapa terhadap Pembibitan Tanaman Sengon, Jabon, dan Gmelina

Main Author: Baroroh, Anifatul
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2011
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/148658/1/051103474.pdf
http://repository.ub.ac.id/148658/
Daftar Isi:
  • Kantong tanam organik adalah media penanaman yang berasal dari bahan organik yang mudah terdekomposisi sehingga baik terhadap lingkungan. Kantong tanam organik dibuat dari eceng gondok dan sabut kelapa yang memiliki serat kuat sehingga dapat menghasilkan kantong tanam yang kuat untuk pembibitan tanaman tahunan. Penggunaan kantong tanam organik sangat menguntungkan dari segala hal termasuk mengurangi penggunaan polybag plastik yang dapat merusak lingkungan, selain itu proses transplanting pada polybag plastik memungkinkan akar tanaman layu. Tujuan penelitian ini adalah menguji kantong tanam organik selama proses pembibitan maupun setelah ditransplanting. Rumusan masalah pada penelitian ini adalah kelayakan kantong tanam organik untuk pembibitan tanaman tahunan dan perbandingan laju pertumbuhan tanaman antara kantong tanam organik dengan polybag. Pengujian kantong tanam organik dilakukan pada 3 perbandingan komposisi antara sabut kelapa dan eceng gondok dan kekuatan tekan kantong tanam organik yang berbeda. Setiap kantong tanam organik dilakukan pengujian terhadap tiga jenis tanaman yaitu sengon, jabon dan Gmelina. Tanaman yang diuji sebelumnya telah disemaikan di pembibitan selama 25-30 hari. Percobaan dilakukan dalam dua tahap, yang pertama, pengujian kantong tanam organik selama masa pembibitan. Tahap ini dilakukan selama 50 hari dari hari 0 sampai hari 50. Kedua, pengujian kantong tanam organik setelah dipindah pada lahan. Tahap ini dilakukan selama 30 hari, dari hari ke 60 sampai hari ke-80. Pengamatan yang dilakukan dalam penelitian ini meliputi pertumbuhan bibit sebelum dilakukan transplanting dan setelah transplanting, serta membandingkan pertumbuhan tanaman dengan media polybag. Pengamatan dilakukan setiap 10 hari sekali. Parameter dalam penelitian ini adalah tinggi tanaman, jumlah akar yang menembus kantong tanam organik, jumlah daun dan diameter batang tanaman. Rancangan penelitian yang digunakan adalah RAK (Rancangan Acak Kelompok) dengan 2 variabel yaitu perlakuan komposisi kantong tanam serta jenis tanaman. Hasil penelitian menunjukkan kantong tanam organik dengan komposisi 155 gram sabut kelapa, 505 gram eceng gondok dan kekuatan tekan sebesar 0,020 kg/cm2 memiliki tingkat pertumbuhan yang paling baik. Kekuatan tekan mempengaruhi jumlah akar yang menembus kantong tanam organik. Sengon memiliki tingkat pertumbuhan tanaman yang paling baik yaitu 0,379 cm / hari.