Strategi Minimasi Risiko Pada Proses Pengembangan Produk Pangan Dengan Berdasarkan Pada Bobot Risiko Setiap Tahap Pengembangan Produk Studi Kasus di CV.ARA-Malang

Main Author: Nastiti, NormaEkaSari
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2011
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/148622/1/051103209.pdf
http://repository.ub.ac.id/148622/
Daftar Isi:
  • Pengembangan produk merupakan upaya teknis yang mengubah suatu konsep menjadi produk nyata (working product). Proses pengembangan produk yang baik melalui beberapa tahapan yaitu planning, concept development, system level design, detail desaign, testing and refinement dan production rump-up. Pada setiap tahapan pengembangan produk pasti memiliki risiko sendiri-sendiri. Risiko merupakan ketidakpastian yang dapat menimbulkan kerugian. Oleh sebab itu perlu dilakukan pembobotan risiko untuk mengetahui seberapa besar bobot risiko pada proses pengembangan produk pangan jika dilakukan dengan proses yang sesuai dengan proses tahapan pengembangan produk. Cara yang digunakan adalah dengan melakukan pembobotan dengan menggunakan metode Fuzzy Analytic Hierarchy Process (Fuzzy AHP) untuk menentukan bobot risiko masing-masing tahapan proses pengembangan produk dan dilanjutkan dengan menggunakan teori Analytic Hierarchy Process (AHP) untuk mengambil keputusan strategi terbaik untuk mengatasi risiko yang muncul. Berdasar penelitian dengan menggunakan metode Fuzzy Analitycal Hierarchi Process (FAHP) dan pembobotan risiko diperoleh hasil fase pengembangan produk yang memiliki bobot tinggi adalah fase 0 (perencanaan), fase 1 (pengembangan konsep) dan fase 5 (produksi awal) yang kemudian strategi yang dipilih untuk meminimasi bobot risiko pada fase tersebut dengan menggunakan metode Analytic Hierarchy Process (AHP) adalah untuk fase 0 dengan CR 7% digunakan strategi dengan mendefinisikan segmentasi pasar dengan detail, untuk fase 1 dengan CR 5% digunakan strategi dengan melakukan survey pasar dan untuk fase 5 dengan CR 7% digunakan strategi dengan melakukan pelatihan terlebih dahulu kepada karyawannya.