Pengendalian Persediaan Kentang Menggunakan Metode EOQ (Economic Order Quantity) Probabilistik Di “Gizi Food”, Kota Batu

Main Author: Pradipta, EllaRatna
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2011
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/148602/1/051103141.pdf
http://repository.ub.ac.id/148602/
Daftar Isi:
  • Perusahaan Gizi Food merupakan salah satu perusahaan di kota Batu yang memproduksi kripik kentang. Bahan baku kripik kentang yang digunakan di Gizi Food yaitu jenis kentang kuning dengan ukuran Super, ABS (menengah) dan C (kecil). Dalam pengadaan bahan bakunya, Gizi Food kurang memperhatikan besar kecilnya persediaan bahan baku yang dimiliki. Hal Ini dapat mengakibatkan terjadinya kelebihan maupun kekurangan bahan baku sehingga mempengaruhi tingginya biaya pengadaan bahan baku. Oleh karena itu diperlukan pengendalian bahan baku dengan menggunakan EOQ (Economic Order Quantity) probabilistik untuk meminimumkan biaya persediaan. Kelebihan dari penggunaan metode ini adalah kondisi persediaan lebih realistis dengan mengurangi unsur ketidakpastian pada jumlah permintaan. Dengan pengendalian persediaan, besarnya persediaan pengaman dan titik pemesanan kembali dapat ditentukan, sehingga tidak akan terjadi kekurangan persediaan bahan baku yang di waktu yang akan datang. Hasil perhitungan EOQ Probabilistik pada Gizi Food didapatkan jumlah pemesanan optimal pada Kentang C sebesar 791,41 kg, Kentang ABS 1.381,23 kg, dan Kentang Super 1.837,57 kg. Total biaya persediaan Kentang C menggunakan EOQ Probabilistik yaitu Rp10.065.824,8, kentang ABS yaitu Rp24.693.376,3, dan kentang Super yaitu Rp 40.850.071,35. Total biaya persediaan seluruh ukuran kentang dengan metode EOQ probabilistik selama 12 minggu, yaitu Rp75.609.272,45. Total biaya persediaan kentang dengan metode yang diterapkan perusahaan saat ini adalah Rp.78.065.177. Selisih total biaya persediaan kentang yang didapatkan adalah Rp.2.455.904,55. Dengan penerapan metode EOQ probabilistik pada pengendalian persediaan kentang maka perusahaan mampu melakukan penghematan biaya sebesar 3,15%.