Pretreatment Limbah Tongkol Jagung Sebagai Bahan Baku Untuk Produksi Bioetanol

Main Author: Bhernadetta, Elza
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2011
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/148576/1/051102980.pdf
http://repository.ub.ac.id/148576/
Daftar Isi:
  • Tongkol jagung merupakan salah satu limbah pertanian yang pada umumnya dimusnahkan dengan proses pembakaran sehingga meningkatkan emisi CO2 di udara dan berakibat pada pemanasan global. Sebagai salah satu alternatif untuk mengurangi dampak pemanasan global dan meningkatkan pemanfaatan limbah pertanian maka tongkol jagung digunakan sebagai bahan baku penghasil etanol, sehingga limbah ini dapat bermanfaat bagi peningkatan nilai tambah limbah pertanian karena tongkol jagung memiliki kandungan selulosa yang tinggi dan berpotensi sebagai bahan baku untuk produksi bioetanol. Dari sekian banyak bahan yang tersedia di alam selain bahan berpati, bahan lignoselulosa merupakan substrat terbanyak yang belum digunakan secara maksimal untuk produksi etanol. Selama ini pemanfaatannya digunakan untuk pakan ternak. Akan tetapi komponen bahan lignoselulosa ini sangatlah kompleks, sehingga dalam penggunaannya sebagai substrat untuk produksi bioetanol harus melalui beberapa tahapan, antara lain delignifikasi untuk melepas selulosa dan hemiselulosa dari ikatan kompleks lignin sehingga selulosa mudah diakses oleh enzim selulase yang selanjutnya dapat dikonversi menjadi etanol oleh Saccharomyces cerevisiae. Untuk memudahkan hidrolisis enzimatis maka kompleks lignoselulosa harus dipisahkan melalui suatu pretreatment. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui perlakuan terbaik dari 2 jenis metode pretreatment yakni metode alkali peroksida dan hidrolisis asam serta pengaruh konsentrasi dan lama pretreatment terhadap proses delignifikasi. Penelitian ini bersifat deskriptif kuantitatif yang terdiri dari 2 jenis metode pretreatment yaitu metode alkali peroksida, dengan konsentrasi hidrogen peroksida (1%, 3%, 5%) dengan lama pretreatment (24 jam, 48 jam, 72 jam) dan metode hidrolisis asam, dengan konsentrasi asam sulfat (0,25%, 0,5%, 0,75%) dengan lama pretreatment (15 menit, 30 menit, 45 menit). Masing-masing perlakuan dilakukan 2 kali pengulangan. Data dianalisis dengan Analysis of Varians (ANOVA) dan dilanjutkan dengan uji BNT 5%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan konsentrasi dan lama pretreatment kedua jenis metode pretreatment memberikan pengaruh sangat nyata terhadap penurunan kandungan lignin yang ditunjukkan pada penurunan berat hasil akhir sampel tongkol jagung. Perlakuan terbaik pretreatment dalam produksi bioetanol ini yakni pretreatment menggunakan metode alkali peroksida dari perlakuan konsentrasi hidrogen peroksida 5 % dan lama pretreatment 72 jam. Dari hasil penelitian tersebut diperoleh penurunan berat 50 %, kadar glukosa 35,93 % dengan kadar etanol 4,44 %.