Penentuan Hidrograf Banjir Dengan Menggunakan SIMODAS Studi Kasus Sub-Sub Das Keyang Kabupaten Ponorogo
Main Author: | Taurina, MazdayuSuchma |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2011
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/148553/3/051102683.pdf http://repository.ub.ac.id/148553/ |
Daftar Isi:
- Banjir merupakan aliran/genangan air yang menimbulkan kerugian, aliran/genangan air ini dapat terjadi karena adanya luapan-luapan pada daerah di kanan atau kiri sungai/saluran akibat alur sungai tidak memiliki kapasitas yang cukup bagi debit aliran yang lewat. Kabupaten Ponorogo adalah salah satu daerah di Indonesia yang sering mengalami bencana alam terutama banjir sejak tahun 2007 sampai sekarang. Sungai Keyang merupakan sungai yang memiliki debit aliran yang cukup tinggi yang selama ini menyebabkan terjadinya banjir. Debit aliran sungai yang berlebihan menyebabkan sungai tidak mampu menampung lagi alirannya, sehingga meluap membanjiri kawasan di sekitar aliran sungai.Untuk menangani masalah banjir dilakukan penelitian terhadap seberapa besar volume limpasan dengan melakukan analisis hidrograf banjir melalui SIMODAS sebagai sistem informasi dan model hidrologi untuk pengelolaan DAS. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Teknik Sumberdaya Alam dan Lingkungan Jurusan Keteknikan Pertanian Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Brawijaya Malang dan Sub-Sub DAS Keyang Kabupaten Ponorogo sebagai lokasi studi. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Agustus 2010 sampai selesai. Alat-alat yang digunakan dalam penelitian ialah seperangkat komputer (lengkap dengan software-software seperti: ArcView 3.3 ESRI, Microsoft Visual Basic 6.0, SIMODAS, dan Microsoft Office 2007). Bahan yang dibutuhkan dalam penelitian: data spasial (peta-peta digital seperti: peta kontur, peta batas DAS, peta jenis tanah, peta jaringan sungai, peta tata guna lahan) dan data non spasial (data hujan). Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis spasial untuk menduga hidrograf banjir pada Sub-Sub DAS Keyang dengan SIMODAS. Kemudian hasil hidrograf banjir SIMODAS dibandingkan dengan perhitungan hidrograf banjir konvensional (metode Nakayasu). Hasil penelitian menunjukan sebagai berikut : 1) Terdapat kesamaan atau kemiripan bentuk hidrograf yang dihasilkan model dan hidrograf Nakayasu. 2) Nilai Tp dan Qp dari hidrograf model tidak jauh berbeda dengan nilai Tp dan Qp dari hidrograf Nakayasu karena nilai curah hujan yang dipakai sama. 3) Nilai uji koefisien determinasi diperoleh untuk Q10 tahun sebesar 0.9070, Q25 tahun sebesar 0.9093 dan Q50 tahun sebesar 0.9139. 4) Nilai perhitungan debit banjir yang dihasilkan model lebih teliti dibandingkan Nakayasu.