Penerapan Sistem Informasi dan Model Daerah Aliran Sungai (SIMODAS) dalam Menentukan Ukuran Kualitas Sub-sub DAS Sayang Kabupaten Malang Jawa Timur
Main Author: | Yahya, Asfihani |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2011
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/148552/1/051102682.pdf http://repository.ub.ac.id/148552/ |
Daftar Isi:
- Saat ini banyak DAS di Indonesia mengalami kerusakan atau penurunan kualitas yang cukup cepat, terutama di Pulau Jawa. Adanya degradasi kualitas lahan membuat infiltrasi tanah terhadap air hujan mengalami penurunan. Tanpa penanganan serius, ancaman banjir akan terjadi walau curah hujan relatif normal. Penelitian dilakukan di Sub-sub DAS Sayang, Kabupaten Malang, Jawa Timur. Sub-sub DAS Sayang merupakan Sub-sub DAS dari Sub DAS Konto yang termasuk di dalam lingkungan DAS Brantas. Tujuan Penelitian adalah pembuatan alat ukur (instrumen) untuk menilai kualitas DAS dan mengetahui seberapa identik nilai kualitas Sub-sub DAS Sayang dengan menggunakan SIMODAS yang merupakan perangkat lunak yang dapat digunakan sebagai sistem informasi dan model hidrologi untuk pengelolaan DAS yang berbasis pada Sistem Informasi Geografi (SIG). Metode penelitian menggunakan analisis spasial dan hidrograf alih fungsi lahan jika dihubungkan dengan naik-turunnya nilai banjir (indeks banjir). SIMODAS berfungsi untuk mensimulasikan berbagai hidrograf banjir dengan berbagai variasi % hutan-pemukiman yang telah dibuat. Simulasi dimulai dari kondisi DAS paling baik (100% hutan, 0% pemukiman), hingga kondisi DAS paling buruk (0% hutan, 100% pemukiman). Jika hasil Hidrograf banjir pada skenario % hutan-pemukiman dinyatakan sebagai kualitas DAS, maka akan dapat disimulasikan kondisi eksisting Sub-sub DAS Sayang sehingga diketahui kualitasnya yang sebanding dengan kualitas pada skenario variasi hutanpemukiman tertentu. Berdasarkan hasil penelitian didapatkan hasil simulasi SIMODAS dengan menggunakan berbagai variasi hutan-pemukiman dan berbagai hujan yang diberikan, didapatkan hidrograf dengan sifat yang sama, yaitu semakin kecil % luas hutan atau semakin besar % luas pemukiman maka nilai puncak banjirnya akan semakin tinggi. Nilai puncak banjir hasil simulasi dengan variasi hutanpemukiman digunakan untuk mencari nilai indeks banjir dari masing-masing variasi tersebut dan kemudian dapat dibuat kurva hubungan antara indeks banjir dan tingkat kondisi DAS. Simulasi dengan kondisi eksisting didapatkan nilai puncak banjir sebesar 334.7761 m3/detik dan dari nilai ini dapatkan nilai indeks banjir sebesar 0.2207, hasil indeks banjir ini dapat menunjukkan kondisi/kualitas eksisting Sub-sub DAS Sayang dengan memplotkan nilai indeks banjirnya pada kurva hubungan tingkat kondisi DAS dan indeks banjir pada curah hujan ratarata (mm) didapatkan nilai kualitas 60.8% setara dengan luas hutan sebesar 60.8% dari total luas DAS. Nilai kualitas ini yang dihasilkan dapat berubah jika karateristik-karakteristik yang mempengaruhi kualitas DAS tersebut berubah, terutama karakteristik yang mudah berubah, yakni tata guna lahan pada DAS bersangkutan.