Analisis Kelayakan Teknologi Produksi Sari Buah Nanas Pada Skala Industri Kecil (Studi Kasus Diseminasi Teknologi Pada Unit Produksi KWT Potre Koneng, Sumenep)

Main Author: AhmadPujianto
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2010
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/148533/1/051001003.pdf
http://repository.ub.ac.id/148533/
Daftar Isi:
  • Nanas merupakan salah satu tanaman komoditi yang banyak ditanam di Indonesia. Salah satu cara memperpanjang umur simpan nanas yaitu dengan mengolah menjadi sari buah nanas, karena dengan cara ini masa simpan nanas dapat diperpanjang dan dapat menambah nilai ekonomisnya. KWT Potre koneng merupakan salah satu kelompok tani yang berkeinginan untuk melakukan upaya pengolahan tersebut, tetapi upaya tersebut tidak didukung dengan pemahaman serta skill terhadap teknologi produksi, sehingga perlu dilakukan diseminasi teknologi produksi sari buah nanas. Untuk mengupayakan keberhasilan implementasi teknologi produksi tersebut, maka diperlukan studi kelayakan dari berbagai aspek baik teknis maupun finansial. Metode penelitian ini adalah dengan melakukan studi literatur, observasi, percobaan metode produksi, pelaksanaan diseminasi serta melakukan analisis dan interpretasi. Terhadap hasil produksi dilakukan uji kimia (pH, Vit C, Total gula) dan uji organoleptik (Rasa, aroma, warna) dengan metode hedonic soring skala 1-5, selain itu dalam penelitian ini juga dikaji proses diseminasi, proses produksi, kebutuhan utilitas, tenaga kerja, mesin serta peralatan produksi. Proses diseminasi dilakukan dengan sistem pengenalan mesin dan peralatan, pengenalan proses produksi dan peningkatan kemampuan. Berdasarkan uji kimia diketahui bahwa sari buah nanas dapat diproduksi sesuai dengan SNI serta tingkat kualitas yang seragam. Hasil uji kimia sari buah nanas yaitu pH sebesar 3,81; Vit C sebesar 6,22 mg/100 ml, serta total gula sebesar 11,96 %. Berdasarkan uji organolpetik juga diketahui bahwa secara umum konsumen juga menyukai produk sari buah nanas. Kapasitas produksi sari buah nanas sebesar 60 liter/hari atau 300 cup @ 200 ml. Setelah dilakukan analisis finansial diketahui bahwa prakiraan modal tetap yang dikeluarkan sebesar Rp. 15.926.900,00 dengan nilai HPP yang diperoleh sebesar Rp. 716,00 serta harga jual Rp. 1.000,00 sehingga BEPunit 35.476 cup dan BEPrupiah sebesar Rp. 35.476.038,00 R/C ratio (efisiensi usaha) didapatkan nilai 1,4 yang berarti produksi sari buah nanas sudah efisien dan menguntungkan. Sedangkan waktu pengembalian investasi (Payback Period) dicapai pada 1 tahun 5 bulan 7 hari.