Ekstraksi Glukomanan dari Tepung Porang (Amorphophallus oncophyllus) dengan Metode Ultrasonik kajian proporsi Tepung Porang dan Lama ekstraksi
Main Author: | MetaAldera |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2010
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/148526/1/051000974.pdf http://repository.ub.ac.id/148526/ |
Daftar Isi:
- Glukomannan merupakan serat pangan larut air yang bersifat hidrokoloid kuat. Glukomannan dapat ditemukan pada tepung porang (Amorphophallus oncophyllus) sebagai kandungan polisakarida terbesar dengan kadar mencapai 24,4-58.3% (bk). Tepung porang dapat digunakan sebagai agen pembuatan gel, pengentalan, pembentuk film, pembuat emulsi, dan stabilisator. Tepung porang umumnya bersifat gatal, memiliki warna yang gelap, banyak pengotor serta kandungan glukomannannya relatif rendah. Oleh karena itu perlu dilakukan ekstraksi glukomannan menggunakan metode ultrasonik pada tepung porang sebelum diolah menjadi produk pangan. Penggunaan metode ultrasonik ini diharapkan efisien menghasilkan tepung porang dengan glukomannan tinggi dengan kualitas sesuai standar tepung porang. Tujuan dari penelitian ini adalah menentukan proporsi tepung porang dan lama ekstraksi yang terbaik dengan metode ultrasonik untuk menghasilkan tepung porang dengan rendemen tinggi serta kemurnian glukomannan tinggi pula. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok dengan 2 faktor. Faktor I terdiri dari 3 level proporsi tepung porang (1, 1.5 dan 2%). Sedangkan faktor II terdiri dari 3 level lama ekstraksi (40, 50 dan 60 menit). Masing-masing kombinasi perlakuan diulang 3 kali. Data dianalisa dengan metode analisis ragam dan uji BNT 1%. Namun jika terjadi interaksi akan dilanjutkan dengan uji DMRT dengan selang kepercayaan 1%. Perlakuan terbaik dipilih dengan metode Multiple Attribute oleh Zeleny. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan proporsi tepung porang berpengaruh sangat nyata (=0,01) terhadap rendemen, derajat warna putih, viskositas, kadar glukomannan, kadar protein dan kadar kalsium oksalat. Kemudian perlakuan lama ekstraksi menunjukkan adanya pengaruh sangat nyata (=0,01) terhadap viskositas, kadar glukomannan dan kadar protein. Sedangkan interaksi antara kedua perlakuan tidak menunjukkan adanya pengaruh nyata (=0,05). Tepung porang hasil ekstraksi ultrasonik terbaik dihasilkan dari perlakuan proporsi tepung porang 2% dan lama ekstraksi 60 menit. Karakteristik tepung porang hasil ekstraksi ultrasonik terbaik adalah sebagai berikut: kadar glukomannan 65.46%; kadar protein 0.87%; viskositas, 1.300 cps; pH 4.54; kadar abu 1.35 %; kadar oksalat 0.39%; derajat warna putih 46.88; kadar air 10.92%.