Pengaruh Putaran Mesin pada Proses Ekstraksi Pati Garut Menggunakan Mesin Ekstraktor Tipe Spinner KerucutGantung
Main Author: | Herianto |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2011
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/148494/1/051102692.pdf http://repository.ub.ac.id/148494/ |
Daftar Isi:
- Maranta arundinaceae L. atau arrowroot adalah salah satu tanaman umbi-umbian penghasil karbohidrat yang potensial. Keunggulan tanaman garut adalah mampu tumbuh maksimal dibawah naungan dengan intensitas cahaya minimal, tumbuh pada tanah yang miskin hara dan tidak membutuhkan perawatan khusus. Proses pembuatan pati meliputi beberapa tahap. Pertama, umbi-umbian dikupas atau dicuci hingga bersih. Setelah itu dilakukan pemarutan dengan mesin ataupun manual agar umbi-umbian tadi menjadi bubur (pulp). Apabila proses pemarutan sudah dilakukan maka proses seterusnya adalah ekstraksi, agar pati dan ampasnya terpisah. Proses selanjutnya adalah pengendapan yang membutuhkan waktu sekitar 1,5-2 jam, bertujuan agar air dan pati terpisah sempurna. Pati yang sudah terpisah sempurna dari air kemudian dikeringkan. Penggunaan mesin ekstraktor pati garut dengan sistem spinner kerucut memungkinkan proses ekstraksi berlangsung secara kontinyu. Keunggulan penggunaan mesin ini adalah pengoperasian yang mudah, tidak membutuhkan banyak air dan tenaga dalam pengoperasiannya sehingga diharapkan proses produksi pati dapat berlangsung efektif dan efisien. Metode penelitian menggunakan metode eksperimental dengan melakukan percobaan. Percobaan terdiri dari 6 perlakuan kecepatan putaran mesin, yaitu 420 rpm, 550 rpm, 700 rpm, 940 rpm, 1230 rpm, dan 1480 rpm dengan 3 kali pengulangan. Bahan yang digunakan adalah garut kultivar banana seberat 2 kg dengan penambahan air 3 liter. Hasil penelitian menunjukkan bahwa semakin besar putaran mesin yang dipakai akan semakin besar pula massa pati yang dihasilkan. Berdasarkan uji statistik menggunakan Analisis Coefisien of Varian menunjukkan bahwa kecepatan putaran mesin memberikan pengaruh yang nyata dalam proses ekstraksi pati garut. Rerata massa pati terbesar dihasilkan pada putaran 1480 rpm yaitu sebesar 330.10 gram, sedangkan yang terkecil pada putaran mesin 420 rpm yaitu 57.67 gram. Nilai massa pati yang berhasil diekstrak besarnya dinyatakan dalam persen (%). Nilai terbesar pada putaran 1480 rpm yaitu sebesar 16.5 %, sedangkan yang terkecil pada putaran 420 rpm yaitu sebesar 3.22%. Kapasitas kerja terbesar juga pada putaran 1480 rpm yaitu sebesar 1055.69 gram/menit, sedangkan yang terkecil pada putaran 700 rpm yaitu sebesar 618.56 gram/menit.