Optimasi Konsentrasi Air Tua dan Lama Perendaman terhadap Kadar Mineral Magnesium Ikan Asin dalam Proses Penggaraman Basah Ikan Kembung (Rastrelliger sp)
Main Author: | InaFadilla |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2010
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/148453/1/051003301.pdf http://repository.ub.ac.id/148453/ |
Daftar Isi:
- Air tua merupakan lapisan air paling atas (10 cm teratas) dalam pembuatan garam dan 10-15 cm lapisan di bawahnya yang nantinya menjadi garam. Satu ton produksi garam, membutuhkan 50 m3 air laut. Jumlah air tua yang terbentuk 1,9 m3. Selama ini masyarakat membuang air tua, hanya sebagian kecil yang dimanfaatkan untuk pembuatan garam periode berikutnya. Air tua mengandung beberapa unsur mineral, dan yang paling dominan adalah magnesium (Mg) yang berfungsi menurunkan kadar kolesterol dalam darah, mengganti sel-sel kulit yang rusak, mencegah osteoporosis, dan memperkuat kerja otot jantung. Ikan kembung (Rastrelliger sp) merupakan salah satu ikan pelagis yang sangat potensial di Indonesia. Komposisi ikan kembung segar per 100gr bahan adalah sebagai berikut: kadar air 76,03%; protein 20,83%; lemak 1,27%; dan abu 1,81%. Salah satu upaya untuk meningkatkan manfaat air tua dan nilai fungsional ikan asin adalah dengan memanfaatkan air tua yang kaya mineral sebagai alternatif pengganti larutan garam dalam pembuatan ikan asin. Tujuan dari penelitian adalah menentukan konsentrasi air tua dan lama perendaman yang optimum dalam pembuatan ikan asin untuk menghasilkan kadar mineral yang optimum. Penelitian ini dilakukan dengan Metode Permukaan Respon menggunakan Rancangan Komposit Pusat yang terdiri dari 2 variabel yaitu: konsentrasi air tua (X1) = 12,5; 17,5; 22,50Be dan lama perendaman (X2) = 12, 24, 36 jam. Analisis data dilakukan dengan program Design Expert DX 8.0.2.0. Optimasi proses penggaraman dengan metode permukaan respon menghasilkan persamaan model regresi kuadratik aktual sebagai berikut: Y = -4,13220 + 0,73314 X1 + 0,14463 X2 – 3,53750 X1X2 – 0,015520 X12 – 1,3767 X22, di mana X1 = konsentrasi Air Tua dan X2 = lama perendaman. Persamaan tersebut menghasilkan titik optimum dari X1’ (konsentrasi air tua) = 17,710Be dan X2’ (lama perendaman) = 24,13jam yang memaksimalkan fungsi respon kadar mineral (Y0) = 5,152 ppm yang didapatkan dengan menerapkan konsep optimasi Prinsip Kalkulus Klasik dan Analisis Kanonik. Setelah didapatkan kombinasi perlakuan yang optimum, dilakukan verifikasi. Hasil verifikasi sebesar 5,147 ppm.