Analisis Kelayakan Teknis dan Finansial Ekstraksi Karoten dari Spent Bleaching Earth Hasil Proses Pemurnian Crude Palm Oil (CPO)

Main Author: SriRofiqoh
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2010
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/148430/1/051003010.pdf
http://repository.ub.ac.id/148430/
Daftar Isi:
  • Minyak dari buah kelapa sawit dapat diolah menjadi berbagai produk pangan, farmasi, maupun kosmetik. Salah satu perusahaan yang memproduksi minyak goreng di Indonesia adalah PT. Salim Ivomas Pratama. Seiring dengan meningkatnya produksi minyak kelapa sawit, produk limbah pabrik yang berupa spent bleaching earth juga akan meningkat.Ekstraksi karoten dari spent bleaching earth merupakan salah satu alternatif perolehan kembali karoten yang terbuang. Spent bleaching earth merupakan adsorben bekas pakai yang dihasilkan dari proses pemurnian CPO tepatnya pada proses bleaching (pemucatan). Kadar karotenoid dalam CPO berkisar 500-700 ppm berpotensi sebagai sumber karoten alami. Melihat besarnya potensi perolehan karoten dari spent bleaching earth ini, maka akan dilakukan analisis kelayakan dari segi teknis dan finansial ekstraksi karoten untuk pengembangan dalam skala ganda yang akan menjadi acuan dalam pendirian pada skala industri. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menentukan kelayakan teknis dan finansial ekstraksi karoten dari spent bleaching earth hasil pemurnian CPO untuk skala yang lebih luas. Prosedur penelitian tentang analisa kelayakan teknis dan finansial ekstraksi karoten dari spent bleaching earth terdiri dari beberapa tahap, yaitu pelaksanaan penelitian pada skala ganda, uji kadar aktivitas antioksidan dengan metode DPPH, uji kadar karoten, dan analisa kelayakan teknis meliputi kapasitas produksi, kebutuhan utilitas, proses produksi, dan kebutuhan tenaga kerja, serta analisa kelayakan finansial meliputi perhitungan HPP, BEP, PP, dan Efisiensi Usaha Ekstrak karotenoid ini dapat direkoveri kembali melalui proses ekstraksi dengan menggunakan pelarut heksan dan aseton dengan rasio bahan baku : pelarut sebanyak 1 : 10. Pada penelitian skala ganda dengan menggunakan teknologi solvent ekstraktor dan waktu ekstraksi 2 jam, mampu merekoveri karotenoid sebanyak 99, 25 % (3735 ml). Hasil perhitungan kelayakan proyek untuk industri ekstraksi karotenoid dari spent bleaching earth ini ditinjau dari aspek finansial, diperoleh HPP sebesar Rp. 122.144,04, dengan harga jual per unit sebesar Rp. 146.600. Break event point (unit) = 1396 unit dan BEP (Rupiah) = Rp 204.654.933. Efisiensi usaha didapatkan nilai 1,19. Hal tersebut berarti bahwa produksi karoten dari spent bleaching earth ini telah memenuhi standar efisiensi usaha dan tergolong menguntungkan. Waktu pengembalian investasi adalah 3 tahun 5 bulan 5 hari.