Analisis Kualitas Effluent Pada Sistem Pengolahan Limbah Cair Industri Tapioka Secara Aerob kajian Penentuan Jumlah Penambahan Inokulum dan Bahan Penyangga

Main Author: DianIndriana
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2010
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/148374/1/051000227.pdf
http://repository.ub.ac.id/148374/
Daftar Isi:
  • Salah satu industri pangan yang menghasilkan limbah dalam proses pengolahannya adalah industri tapioka. Industri tapioka selain memproduksi tepung tapioka juga menghasilkan produk sampingan berupa limbah cair dan padat. Selama ini limbah padat tapioka sudah dapat diolah kembali dengan baik sedangkan limbah cairnya belum diolah secara efektif sehingga masih menimbulkan dampak negatif pada lingkungan. Tujuan penelitian adalah untuk menentukan kombinasi jumlah inokulum dan bahan penyangga yang dapat menurunkan kandungan BOD, COD, TSS dan menaikkan pH yang memenuhi standar baku mutu limbah cair tapioka. Penelitian dilaksanakan pada bulan Juli -September 2009 di Laboratorium Bioindustri dan Laboratorium Perusahaan Jasa Tirta, Malang. Penelitian ini menggunakan metode RAK yang disusun secara faktorial terdiri dari 2 faktor, yaitu bahan penyangga dan jumlah inokulum. Faktor I yaitu (bahan penyangga) terdiri dari 5 level yaitu (pasir, kerikil, tanah, ijuk, anyaman bambu) dan faktor II yaitu (jumlah inokulum) terdiri dari 3 level yaitu (0%, 1%, 2%). Data hasil pengamatan di analisa menggunakan uji ANOVA, uji BNT 5% dan uji Duncan 5%. Perlakuan terbaik ditentukan berdasarkan nilai parameter (BOD, COD, TSS, pH) yang memenuhi atau mendekati baku mutu limbah cair tapioka. Berdasarkan hasil penelitian, karakteristik awal limbah cair tapioka berwarna putih keruh, kenampakan keruh dan mengeluarkan bau masam menyengat. Secara umum karakteristik awal limbah cair tapioka belum memenuhi standar baku mutu limbah cair tapioka sehingga berpotensi mencemari lingkungan, dimana nilai BOD 1702,10 mg/L, COD 6370,4 mg/L, TSS 206,6 mg/L dan pH 5,8. Meskipun begitu, setelah dilakukan pengolahan secara aerob dengan penambahan aerasi, menunjukkan bahwa adanya perubahan nilai-nilai parameter yang memenuhi standar. Kombinasi perlakuan terbaik adalah dengan menggunakan bahan penyangga kerikil dan tanpa penambahan inokulum (0%). Nilai rerata untuk perlakuan ini berturut-turut sebagai berikut BOD 26,3 mg/l, COD 90,5 mg/l, TSS 26,3 dan pH 7,3. Dari perhitungan Removal effectiveness nilai yang didapat lebih besar dari 80 % yakni BOD sebesar 98,4 %, COD sebesar 98,6 %, dan TSS sebesar 87,3 %