Fraksi Kaya Tokoferol dari Bekatul Beras (Oryzae sativa) dengan Teknik Kristalisasi Pelarut pada Suhu Rendah

Main Author: MiradiahCahyanine
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2009
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/148324/1/050900250.pdf
http://repository.ub.ac.id/148324/
ctrlnum 148324
fullrecord <?xml version="1.0"?> <dc schemaLocation="http://www.openarchives.org/OAI/2.0/oai_dc/ http://www.openarchives.org/OAI/2.0/oai_dc.xsd"><relation>http://repository.ub.ac.id/148324/</relation><title>Fraksi Kaya Tokoferol dari Bekatul Beras (Oryzae sativa)&#xD; dengan Teknik Kristalisasi Pelarut pada Suhu Rendah</title><creator>MiradiahCahyanine</creator><subject>338.1 Agriculture</subject><description>Bekatul merupakan hasil samping dari proses penggilingan padi. Bekatul memiliki nilai gizi yang baik, salah satunya kaya akan vitamin E. Jumlah bekatul di Indonesia berlimpah, namun pemanfaatannya masih terbatas. &#xD; Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui pengaruh dari suhu dan lama kristalisasi terhadap karakteristik fraksi kaya tokoferol, serta menentukan suhu dan lama kristalisasi yang efektif dalam pemurnian tokoferol dari bekatul beras, melalui teknik kristalisasi pelarut suhu rendah. Vitamin E pada bekatul terdapat pada fraksi minyak bekatul, sehingga perlu terlebih dahulu dilakukan ekstraksi minyak menggunakan pelarut heksan. Selajutnya dilakukan proses penyabunan, hingga pemisahan antara fraksi tersabunkan (bagian atas) dengan fraksi tidak tersabunkan dalam heksan (bagian bawah). Fraksi tidak tersabunkan tersebut mengandung vitamin E. Untuk mendapatkan vitamin E yang lebih murni, dilakukan proses pemurnian kristalisasi non tokoferol pada suhu rendah, hingga didapatkan fraksi non kristal berupa fraksi kaya tokoferol. Penelitian dilakukan dengan Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan dua faktor. Faktor I adalah suhu kristalisasi ( 0 dan 10&#xB0;C) dan faktor II adalah lama kristalisasi (24, 30 dan 36 jam). Setiap perlakuan diulang 3 kali. Data yang diperoleh dianalisa dengan analisa ragam (ANOVA) kemudian dilanjutkan dengan uji DMRT atau BNT dengan selang kepercayaan 5%. Pemilihan perlakuan terbaik dilakukan dengan metode De Garmo. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan suhu dan lama kritalisasi berpengaruh nyat terhadap kadar tokoferol, aktivitas antioksidan dan bilangan peroksida.Perlakuan terbaik ditinjau dari parameter fisik-kimia dicapai pada suhu 0&#xB0;C dan lama kristalisasi 24 jam yang memiliki kadar tokoferol 17,843 mg/g, aktivitas antioksidan 38,422%, kadar asam lemak bebas 2,280%, bilangan peroksida 6,45 mek/kg dan warna 100.</description><date>2009-01-04</date><type>Thesis:Thesis</type><type>PeerReview:NonPeerReviewed</type><type>Book:Book</type><language>eng</language><identifier>http://repository.ub.ac.id/148324/1/050900250.pdf</identifier><identifier> MiradiahCahyanine (2009) Fraksi Kaya Tokoferol dari Bekatul Beras (Oryzae sativa) dengan Teknik Kristalisasi Pelarut pada Suhu Rendah. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya. </identifier><relation>SKR/FTP/2009/6/050900250</relation><recordID>148324</recordID></dc>
language eng
format Thesis:Thesis
Thesis
PeerReview:NonPeerReviewed
PeerReview
Book:Book
Book
author MiradiahCahyanine
title Fraksi Kaya Tokoferol dari Bekatul Beras (Oryzae sativa) dengan Teknik Kristalisasi Pelarut pada Suhu Rendah
publishDate 2009
topic 338.1 Agriculture
url http://repository.ub.ac.id/148324/1/050900250.pdf
http://repository.ub.ac.id/148324/
contents Bekatul merupakan hasil samping dari proses penggilingan padi. Bekatul memiliki nilai gizi yang baik, salah satunya kaya akan vitamin E. Jumlah bekatul di Indonesia berlimpah, namun pemanfaatannya masih terbatas. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui pengaruh dari suhu dan lama kristalisasi terhadap karakteristik fraksi kaya tokoferol, serta menentukan suhu dan lama kristalisasi yang efektif dalam pemurnian tokoferol dari bekatul beras, melalui teknik kristalisasi pelarut suhu rendah. Vitamin E pada bekatul terdapat pada fraksi minyak bekatul, sehingga perlu terlebih dahulu dilakukan ekstraksi minyak menggunakan pelarut heksan. Selajutnya dilakukan proses penyabunan, hingga pemisahan antara fraksi tersabunkan (bagian atas) dengan fraksi tidak tersabunkan dalam heksan (bagian bawah). Fraksi tidak tersabunkan tersebut mengandung vitamin E. Untuk mendapatkan vitamin E yang lebih murni, dilakukan proses pemurnian kristalisasi non tokoferol pada suhu rendah, hingga didapatkan fraksi non kristal berupa fraksi kaya tokoferol. Penelitian dilakukan dengan Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan dua faktor. Faktor I adalah suhu kristalisasi ( 0 dan 10°C) dan faktor II adalah lama kristalisasi (24, 30 dan 36 jam). Setiap perlakuan diulang 3 kali. Data yang diperoleh dianalisa dengan analisa ragam (ANOVA) kemudian dilanjutkan dengan uji DMRT atau BNT dengan selang kepercayaan 5%. Pemilihan perlakuan terbaik dilakukan dengan metode De Garmo. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan suhu dan lama kritalisasi berpengaruh nyat terhadap kadar tokoferol, aktivitas antioksidan dan bilangan peroksida.Perlakuan terbaik ditinjau dari parameter fisik-kimia dicapai pada suhu 0°C dan lama kristalisasi 24 jam yang memiliki kadar tokoferol 17,843 mg/g, aktivitas antioksidan 38,422%, kadar asam lemak bebas 2,280%, bilangan peroksida 6,45 mek/kg dan warna 100.
id IOS4666.148324
institution Universitas Brawijaya
affiliation mill.onesearch.id
fkp2tn.onesearch.id
institution_id 30
institution_type library:university
library
library Perpustakaan Universitas Brawijaya
library_id 480
collection Repository Universitas Brawijaya
repository_id 4666
subject_area Indonesian Language Collection/Kumpulan Karya Umum dalam Bahasa Indonesia*
city MALANG
province JAWA TIMUR
shared_to_ipusnas_str 1
repoId IOS4666
first_indexed 2021-10-27T08:49:55Z
last_indexed 2021-10-28T07:35:56Z
recordtype dc
_version_ 1751454622349787136
score 17.538404