Pengendalian Kualitas Proses Pengemasan Nutrisi Makanan Proten dengan Metode Six Sigma studi kasus di PT. Otsuka Indonesia – Lawang

Main Author: Amalia
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2009
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/148321/1/050901039.pdf
http://repository.ub.ac.id/148321/
Daftar Isi:
  • PT.Otsuka Indonesia-Lawang adalah salah satu perusahaan obat terbesar di Indonesia. Produk dari PT.Otsuka ini terdiri atas peralatan medis, nutrisi makanan serta obat-obatan. Proten adalah salah satu produk PT.Otsuka Indonesia-Lawang yang merupakan nutrisi makanan yang diberikan pada penderita kekurangan gizi. Produksi proten dilakukan untuk memenuhi kebutuhan konsumen yang berasal dari dalam maupun luar negeri. Dalam mempertahankan kepercayaan konsumen terhadap kinerja perusahaan, maka kualitas produk proten ini harus selalu dijaga dan ditingkatkan. Pada kenyataannya, beberapa cacat produksi yang sangat mempengaruhi kualitas produk proten ini masih ditemui di PT.Otsuka Indonesia-Lawang. Dalam proses produksi proten yang banyak menghasilkan produk cacat adalah pada proses pengemasan. Produk cacat yang dihasilkan dalam proses pengemasan biasanya diperbaiki, dijual dengan harga murah, atau dibuang. Banyaknya jumlah produk cacat ini merupakan permasalahan pada PT.Otsuka Indonesia-Lawang. Tujuan penelitian ini yaitu mendapatkan ukuran sigma pada kinerja proses pengemasan proten dan menentukan penyebab-penyebab terjadinya cacat produk. Dalam penelitian ini manfaat yang ingin diperoleh adalah dapat diketahui kualitas proses pengemasan produk proten pada PT.Otsuka Indonesia-Lawang dengan menggunakan metode six sigma . Selanjutnya informasi ini digunakan untuk perbaikan atau pengendalian kualitas pada proses pengemasan. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan September 2008 sampai bulan Oktober 2008. Metode penelitian yang digunakan yaitu metode deskriptif. Prosedur penelitian dalam penelitian ini terdiri dari survey pendahuluan, identifikasi masalah, studi literatur, pengumpulan data, penerapan metode Six Sigma , analisis data dan penarikan kesimpulan serta saran. Penerapan metode Six Sigma terdiri dari 3 tahapan yaitu define, measure dan analyze . Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa nilai sigma dari proses pengemasan yaitu sebesar 3,0 dengan DPMO ( Defect Per Million Opportunity ) sebesar 66205 produk. Faktor penyebab terjadinya cacat produk di proses filling yaitu faktor manusia (kelalaian, kejenuhan serta ketidakdisiplinan), faktor material (pengisian proten berlebih), faktor mesin (kurangnya perawatan dan kebersihan mesin filling serta timbangan tidak standar), faktor metode (setting mesin tidak sesuai) dan faktor lingkungan (panas). Solusi dari permasalahan yang terjadi adalah pada bagian pengemasan nutrisi makanan proten perlu adanya tenaga pengawas yang bertugas mengawasi saat proses berlangsung dan memberi pengarahan pada pekerja agar bekerja dengan baik serta mengawasi material yang datang yang digunakan untuk proses pengemasan. Selain itu perawatan dan kebersihan mesin harus dijaga.