Analisis Teknis Dan Ekonomis Pemanfaatan Minyak Goreng Secara Berulang Terhadap Kualitas Alen-Alen : studi kasus Di KPK “Rukun” Pacitan
Main Author: | MitaNurhayati |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2009
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/148316/1/050900957.pdf http://repository.ub.ac.id/148316/ |
Daftar Isi:
- Alen-alen (kolong klitik) merupakan salah satu makanan khas didaerah Pacitan dengan memanfaatkan sebagian pati dari ketela pohon. Berdasarkan data BPS dan Dinas Perindustrian, Perdagangan, Energi Dan Sumberdaya Mineral Kota Pacitan (2006), alen-alen atau kolong klitik merupakan salah satu camilan khas pacitan yang telah lama diproduksi. Salah satu produsen kolong klitik yang terdapat dikota Pacitan adalah KPK ”RUKUN”. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui pengaruh pemanfaatan minyak goreng secara berulang terhadap kualitas alen-alen yang dihasilkan, tingkat konsumsi minyak goreng dan bahan bakar dalam proses penggorengan alen-alen serta biaya penggorengan dengan mempertimbangkan tingkat konsumsi bahan bakar dan minyak goreng. Penelitian dilakukan pada bulan oktober di KPK ”RUKUN”, Desa Bubakan, Kecamatan Tulakan, Kabupaten Pacitan dan di Laboratorium Rekayasa Proses Dan Sistem Produksi, Laboratorium Manajemen Sistem Industri, Jurusan Teknologi Industri Pertanian, Fakultas Teknologi Pertanian, Universitas Brawijaya, Malang. Penelitian yang digunakan berupa penelitian kualitatif dengan metode survey. Analisa data yang digunakan adalah analisa statistika deskriptif pada proses produksi dan analisa statistika kuantitatif pada aspek teknis dengan Metode Friedman dan Method of Succesive Interval (MSI) pada uji hedonic . Data-data yang digunakan berupa kadar air alen-alen mentah dan matang, waktu penggorengan, suhu penggorengan, volume minyak goreng, volume bahan bakar, penambahan minyak goreng, kualitas produk dan biaya produksi dalam proses penggorengan dengan mempertimbangkan tingkat konsumsi minyak goreng dan bahan bakar yang digunakan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Pengaruh pemanfaatan minyak goreng secara berulang terhadap kualitas organoleptik (warna, rasa dan kerenyahan) dengan penyimpanan selama 2 minggu tidak berbeda nyata. Tingkat konsumsi bahan bakar memiliki rerata 0.47-0.82 liter tiap penggorengan, alternatif tingkat konsumsi bahan bakar terbaik sebesar 0.47 liter dengan biaya sebesar Rp 2.350,- untuk tiap penggorengan sehingga biaya tiap hari produksi sebesar Rp 39.950,-. Tingkat konsumsi minyak goreng memiliki rerata 0.37-0.58 kg tiap penggorengan, alternatif terbaik yaitu sebesar 0.37 Kg dengan biaya untuk tiap penggorengan sebesar Rp. 3.330,- sehingga diketahui biaya tiap hari produksi sebesar Rp. 147.534,-.