Penerapan Model Q Untuk Meminimasi Biaya Pengendalian Persediaan Kacang Tanah studi kasus di Perusahaan Kacang Shanghai Cap ‖Suling Mas‖, Ngunut Tulungagung

Main Author: HerlinawatiAgustina
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2009
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/148253/1/050900347.pdf
http://repository.ub.ac.id/148253/
Daftar Isi:
  • Pengendalian persediaan bahan baku secara tepat diperlukan untuk menghindari terjadinya kelebihan ataupun kekurangan kacang di gudang sehingga dapat menghemat biaya persediaan. Perusahaan Kacang Shanghai cap ―Suling Mas‖ adalah salah satu perusahaan yang memproduksi makanan ringan, yaitu kacang shanghai dimana pemesanan bahan baku selama ini hanya berdasarkan perkiraan kebutuhan. Sehingga perusahaan sering mengalami kelebihan kacang. Namun, pada saat-saat tertentu perusahaan mengalami kekurangan kacang. Hal ini menyebabkan kerugian pada perusahaan. Karena perusahaan mengalami penumpukan kacang di gudang dan melakukan pemesanan ulang ( backorder ) yang malah menyebabkan tingginya biaya pemesanan dan biaya penyimpanan. Oleh karena itu diperlukan suatu pengendalian persediaan yaitu dengan menggunakan model Q atau model pemesanan dengan jumlah pesanan tetap. Tujuan penelitian ini untuk mendapatkan kuantitas pemesanan optimal kacang serta mengetahui total biaya persediaan kacang menggunakan model Q dan membandingkannya dengan perusahaan. Dari hasil peramalan kebutuhan kacang bulan Oktober 2007-September 2008 yang dihitung menggunakan program MINITAB versi 13.0 diperoleh metode peramalan dengan nilai Mean Absolute Percentage Error (MAPE) terkecil yaitu Double Exponential Smoothing dengan nilai ramalan (dalam Kg) 70.489,2; 71.304,1; 72.118,9; 73.748,6; 74.563,4; 79.452,4; 76.193,1; 77.007,9; 77.822,7; 78.637,6; 75.378,2. Hasil peramalan ini selanjutnya digunakan untuk menghitung kuantitas optimal pemesanan (Q) dan menghitung total biaya persediaan (TIC) Dari hasil perhitungan, biaya-biaya persediaan yang terkait dengan pengendalian persediaan di perusahaan selama satu tahun yaitu biaya modal Rp. 9.108.954.200, biaya pemesanan Rp. 151.815,90, biaya penyimpanan Rp. 618.900, dan biaya pemesanan ulang ( backorder ) Rp. 2.099.849.620. Pengendalian persediaan kacang menggunakan model Q menghasilkan kuantitas optimal tiap pemesanan sebesar 14.858,31 kg~298 karung, biaya pemesanan sebesar Rp. 306.527,26, biaya simpan sebesar Rp. 307.283,85 dan total biaya persediaan (TIC) sebesar Rp. 9.109.568.011. Pengendalian persediaan model Q memberikan penghematan 23,05 % selam setahun, yaitu sebesar Rp. 2.100.016.519 bila dibandingkan dengan pengendalian persediaan yang dilakukan oleh perusahaan.