Optimasi penambahan pupuk anorganik Pada pupuk organik cair dari limbah ikan bandeng dalam proses pembuatan pupuk bio plus

Main Author: ErnyYulianti
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2008
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/148087/1/050801397.pdf
http://repository.ub.ac.id/148087/
Daftar Isi:
  • Limbah ikan berpotensi digunakan ebagai pupuk organik cair karena memiliki kandungan C/N rasio rendah sehingga dapat meningkatkan proses dekomposisi organik. Pupuk organik cair dibuat dengan cara mencampur limbah ikan dengan EM-4 dan dibiarkan pada suhu kamar sampai terurai dengan baik. Pupuk organik cair mempunyai beberapa kelemahan, antara lain : kandungan unsur hara pada pupuk organik cair relatif lebih rendah dibanding pupuk anorganik sehingga dosis penggunaannya lebih tinggi. Tujuan penelitian ini adalah menentukan jumlah penambahan optimal pupuk anorganik pada pupuk organik cair dari limbah ikan bandeng dalam proses pembuatan pupuk Bio Plus agar kandungan unsur hara N, P dan K sesuai dengan standar pupuk kimia organik dengan harga pokok produksi yang minimum. Penelitian dilaksanakan bulan Desember 2007 sampai Januari 2008 di Laboratorium Pengelolaan Limbah dan Bio Industri, Jurusan Teknologi Industri Pertanian, dan di Laboratorium Kimia Tanah, Jurusan Ilmu Tanah, Universitas Brawijaya Malang. Metode yang digunakan yaitu Linear Programming . Hasil optimasi yang sesuai denan standar pupuk kimia organik cair dengan HPP yang minimum yaitu pupuk Bio Plus dengan proporsi campuran 90,71% pupuk organik cair dari limbah ikan bandeng, 0,013% pupuk ZA, 9,29% pupuk SP-36, 0,043% pupuk KCl. Pupuk Bio Plus tersebut mengandung nitrogen 12,59%, fosfor 8,55% dan kalium 6,75%, pH sebesar 7,5 dengan harga pokok produksi sebesar Rp 2.449,58 per liter.