Analisa pengeringan cabai rawit (Capsicum frutescens L.) dengan mesin pengering tipe Bak Sistem Deep Dryer

Main Author: WulaningtiyasTriPuspitaRini
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2008
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/148060/1/050800949.pdf
http://repository.ub.ac.id/148060/
Daftar Isi:
  • Cabai rawit merupakan komoditas pertanian yang relatif banyak dibudidayakan dan dibutuhkan oleh banyak kalangan baik perorangan maupun industri makanan. Pemanfaatan cabai rawit dinilai dari warnanya dan tingkat kepedasannya. Sentra penanaman cabai rawit dengan aroma yang khas yang memiliki kandungan kapsaisin dan betakaroten tersebar mulai Sumatera Utara sampai Sulawesi Selatan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh suhu dan waktu pengeringan terhadap analisa thermal proses pengeringan cabai rawit dan untuk mempelajari pembuatan produk olahan cabai rawit dalam bentuk kering berupa cabai kering utuh dan cabai bubuk. Penelitian dilaksanakan pada bulan Mei-Juni 2006 di Laboratorium Teknik Prossesing Hasil Pertanian, Unibraw Malang. Alat pengering tipe bak sistem deep dryer ini berfungsi untuk mengeringkan cabai rawit segar menjadi cabai rawit kering. Suhu yang digunakan adalah 60°C, 70°C dan 80°C. Alat pengering ini terdiri dari beberapa bagian, yaitu: unit pemanas, kipas penghembus udara dan ruang pengering yang terdiri dari 4 rak yang disusun ke atas. Proses pengeringan cabai rawit meliputi pemilihan bahan, yaitu cabai rawit yang berwarna merah dan sehat, proses blanching, penirisan dan pembuangan tangkai, pengeringan cabai sampai kadar air mencapai 8-11% dan penepungan dengan mesin penepung untuk menghasilkan bubuk cabai.Waktu yang digunakan untuk mengeringkan cabai pada perlakuan suhu pengeringan 60°C, 70°C dan 80°C adalah 18 jam, 16 jam dan 14 jam. Kadar air rata-rata produk cabai kering yang dihasilkan sebesar 10.59 %, 8.24 % dan 9.07 %. Penurunan kadar air ini disebabkan oleh perbedaan laju pengeringan yang dikarenakan oleh perbedaan penyebaran suhu, kelembaban, massa aliran udara. Input energi pada udara pengering yang terbesar pada perlakuan suhu 70°C sebesar 1565.076 kJ/kg pada jam ke-16 sedangkan input energi pada udara pengering terkecil terjadi pada jam ke-8 pada perlakuan suhu 60°C sebesar 326.817 kJ/kg. Energi yang termanfaatkan tertinggi diperoleh pada perlakuan suhu 70°C pada dua jam pertama sebesar 743.921 kJ/kg pada rak pertama. Efisiensi pengeringan tertinggi terjadi pada jam ke- 8 yaitu sebesar 99.169% pada perlakuan suhu 60°C pada rak kedua. Kata Kunci : Pengeringan, cabai rawit, pengering tipe bak sistem deep dryer.